Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menyatakan bahwa masyarakat perlu beralih dari penggunaan air tanah ke air produksi perusahaan air minum (PAM) untuk meminimalkan eksploitasi air tanah yang berdampak buruk pada penurunan tanah di Jakarta.
"Jika infrastrukturnya sudah memadai, masyarakat perlu mulai beralih dari penggunaan air tanah ke PAM Jaya," kata Trubus di Jakarta, hari ini.
Ia mengatakan bahwa penurunan tanah di Jakarta terus terjadi, dan satu di antaranya faktornya yaitu penggunaan air tanah yang masif dilakukan di Jakarta.
Untuk itu, Trubus meminta kepada pemerintah dalam hal ini PAM Jaya supaya terus mengedukasi dan memberikan layanan air bersih kepada masyarakat supaya tidak memperburuk kondisi tanah di Jakarta.
Trubus menilai langkah ini diperlukan untuk meminimalkan eksploitasi air tanah yang berdampak buruk pada penurunan tanah.
"Masyarakat harus terus diimbau untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah dan beralih menggunakan layanan air dari PAM," katanya.
Trubus berpendapat, MoU antara PAM Jaya dan Lemhanas RI terkait kajian ketahanan air sudah tepat karena merupakan kebutuhan mendesak di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta.
"Kita harus belajar dari pengalaman. Ketahanan air ini tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Perlu ada skenario perencanaan berkelanjutan agar cita-cita swasembada air bisa tercapai," ujarnya.
Sebelumnya, Perumda PAM Jaya menggandeng Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk mengkaji secara mendalam terkait ketahanan air yang menjadi kebutuhan dasar di DKI Jakarta.
Arief mengatakan kerja sama ini mencakup penelitian berbagai aspek terkait pengelolaan air bersih, tantangan infrastruktur, ancaman terhadap sumber daya air, serta strategi pertahanan dalam menghadapi potensi krisis air di masa depan.
"Selain itu, Lemhannas dan PAM Jaya juga akan merumuskan kebijakan untuk memperkuat sistem penyediaan air yang aman dan berkelanjutan bagi warga Jakarta," katanya.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan sebelumnya juga mengatakan bahwa penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut serta perubahan iklim menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.
“Tantangan dalam penanganan banjir rob di Jakarta itu penurunan tanah akibat pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga memperburuk dampak banjir rob," katanya.
Tanah yang turun, kata Yohan, mengakibatkan kawasan pesisir Jakarta semakin rentan terhadap rob. Hal ini sulit diatasi tanpa perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air.(Ant/P-2)
PENGAMAT kebijakan Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, memberikan pandangannya terkait penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PAM Jaya dan Lemhanas RI.
Penurunan muka tanah tidak hanya terjadi di Jakarta bagian utara. Jakarta bagian selatan pun turut terdampak penurunan muka tanah.
Berdasarkan data dari Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi menyebut muka air tanah artesis di wilayah Bandung telah turun lebih dari 40 meter di bawah muka tanah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved