Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan tanggul pantai sekitar Muara Angke yang belum terbangun menjadi salah satu penyebab utama kawasan tersebut dilanda banjir pesisir atau rob.
Ia mengatakan, sekira 4 kilometer pada kawasan tersebut menjadi tanggung jawab pemprov DKI. Teguh menjelaskan, rob selalu terjadi khsusnya saat laut dalam keadaan pasang.
Namun dengan kondisi cuaca dan bulan purnama yang terjadi pada bulan November ini, permukaan air laut yang membanjiri kawasan Muara Angke Jajarta Utara relatif lebih tinggi.
"Jadi itu selalu terjadi khususnya pada saat pasang. Nah, tapi untuk bulan November tahun 2024 ini relatif lebih besar karena mungkin cuacanya," jelas Teguh kepada awak media di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (19/11).
"Nah, kemarin kan purnamanya pada waktu bulan, hari-hari Jumat kurang lebih ya, itu memang lumayan tinggi," imbuh dia.
Teguh juga mengatakan, seiring pergantian bulan menuju Desember, intensitas rob akan berkurang dengan sendirinya.
Kendati demikian, pihaknya berencana untuk segera menyelesaikan persoalan rob dikawasan tersebut, salah satunya menargetkan pembangunan tanggul pantai di 2025
"Tapi bagi kami pemerintah provinsi adalah ingin agar itu bisa kita selesaikan dengan bagus, sehingga nanti percepatan pembangunan tanggul pantai yang rencana 2025 juga bisa kita lakukan segera," jelasnya.
Lebih lanjut, upaya-upaya lain yang sudah dilakukan yakni mengerahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk segera membangun sodetan agar memperlancar aliran air pada saat kondisi suru.
"Sehingga genanganya itu bisa lebih cepat gitu. Dan ini kan terjadi memang beberapa hari terakhir ini, bukan berarti gak surut," papar Dirjen Dukcapil Kemendagri itu.
Ia menjelaskan, rob terjadi pada pagi hari yakni pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB sata kondisi pasang. Jika lewat jam tersebut air akan kembali surut dan berangsur mengering.
"Jadi misalnya kalau teman-teman media datang sekitar jam 7 pagi, di sekitar yang tadinya tinggi itu pasti sudah kering," jelasnya.
"Di samping itu memang di jalan di sana ada cekungan, cekungan yang cukup tinggi dan itu menjadi bagian yang terdalam. Perlu kita relatif ratakan, tinggikan, sehingga nanti tidak bagian yang terdalam di jalan itu," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, tanggul pantai total 8,3 kilometer yang menjadi kewenangan Pemprov DKI itu berada di empat lokasi yakni di Muara Angke sepanjang 3,4 kilometer, Pantai Mutiara sepanjang 1,05 kilometer. Selanjutnya di Sunda Kelapa sepanjang 2 kilometer dan Kali Blencong sepanjang 1,7 kilometer.
MEMASUKI hari terakhir prediksi BMKG terkait banjir rob atau pasang air laut, banjir masih menggenangi kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat, (3/12) siang.
Ketinggian banjir mencapai 10 hingga 30 centimeter yang menggenangi Jalan menuju Dermaga Kali Adem Pelabuhan Muara Angke.
KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Isnawa Adji mengatakan diprediksi akan terjadi banjir rob di pesisir Jakarta hingga 21 November 2024.
Pemprov DKI diminta memperluas akses air bersih untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah serta melakukan rehabilitasi ekosistem pesisir.
Dari total enam RT tersebut masing-masing tiga RT di Kelurahan Marunda dan tiga RT di Kelurahan Pluit sebanyak 3 sebanyak RT.
BPBD juga mencatat banjir rob telah surut di sejumlah lokasi yang semula terdampak banjir. Yakni tiga RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, dan satu RT di Kelurahan Pluit Penjaringan.
Ada 5 unit pompa di Rumah Pompa Muara Angke dengan kapasitas total 7.400 detik yang beroperasi secara bergantian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved