Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
DIREKTORAT Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan tarif normal LRT Jabodebek diterapkan secara normal mulai terdekat Rp5 ribu hingga Rp20 ribu.
"Direktorat Jenderal Perkeretaapian atau DJKA Kementerian Perhubungan, mengumumkan akan menerapkan tarif normal untuk LRT Jabodebek mulai 1 Juni 2024," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dalam keterangan di Jakarta, Kamis (30/5).
Risal menjelaskan tarif normal yaitu sebesar Rp5 ribu untuk satu kilometer pertama sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023.
Baca juga : Dishub DKI Ajak Bekasi dan Bogor Sediakan Angkutan Feeder LRT Jabodebek
"Penerapan tarif normal ini sekaligus mengakhiri masa berlaku tarif promo yang telah berlangsung sejak 22 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024," jelas Risal.
Dia menyatakan meskipun tarif promo berakhir, DJKA tetap memberlakukan tarif maksimal yang sama, yaitu Rp10 ribu pada hari kerja di luar jam sibuk (dan akhir pekan serta libur nasional) dan Rp20 ribu pada hari kerja di jam sibuk.
Risal menerangkan pada Senin sampai dengan Jumat (di luar libur nasional) dan jam sibuk/peak hour, yakni pukul 06.00 WIB sampai dengan 08.59 WIB dan 16.00 WIB sampai dengan 19.59 WIB, untuk lintasan pertama 1 kilometer besaran tarif Rp5 ribu. Kemudian setiap 1 kilometer berikutnya akan dikenakan Rp700 sampai tarif maksimal Rp20 ribu.
Baca juga : DPR Desak BPK Lakukan Audit Proyek LRT
Sedangkan untuk angkutan pada Senin sampai dengan Jumat (dil uar libur nasional), dan di luar jam sibuk/off peak hour yakni di luar pukul 06.00 WIB sampai dengan 08.59 WIB dan pukul 16.00 WIB sampai dengan 19.59 WIB, untuk 1 kilometer pertama dikenakan tarif Rp5 ribu. Kemudian setiap 1 kilometer berikutnya akan dikenakan Rp700. Tari ini akan terus bertambah hingga maksimal mencapai Rp10 ribu.
Sementara itu, untuk angkutan di akhir pekan Sabtu, Minggu, dan libur nasional, untuk 1 kilometer pertama Rp5 ribu, lalu 1 kilometer berikutnya dikenakan tarif Rp700, hingga maksimal di angka Rp10 ribu.
"Keputusan ini diambil berdasarkan minat dan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi terhadap penggunaan LRT Jabodebek, tercermin lebih dari 11 juta orang yang menikmati layanan LRT Jabodebek sejak beroperasi pada Agustus 2023 hingga 28 Mei 2024," kata Risal.
Selain itu, lanjut Risal, dalam penerapan tarif normal ini, tidak terdapat perubahan waktu jam sibuk, untuk sore hari pukul 16.00 WIB hingga 19.59 WIB dan pagi hari pukul 06.00 WIB hingga 08.59 WIB.
"Kami berharap tarif yang terjangkau serta fasilitas lengkap dan nyaman yang ditawarkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan LRT Jabodebek, angkutan transportasi terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi," pungkas Risal. (Ant/Z-1)
Stasiun Dukuh Atas BNI mencatat 155.363 pengguna tap in dan tap out, naik 24,68% dibandingkan tahun 2024 yang mencatat 124.607 pengguna.
Selama libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek pada 25-29 Januari 2025, kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) melayani 213.895 pengguna.
Sementara itu, progres pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome-Manggarai pada 31 Desember 2024 mencapai 42,3 persen.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan dari dua sisi yakni dari zona Velodrome-Pramuka dan zona Manggarai-Pramuka.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan uji coba penambahan 14 perjalanan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek).
KAI memberlakukan tiket tarif maksimal Rp10.000 perjalanan kereta ringan atau lintas rel terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) selama hari Natal.
Dari hasil koordinasi dengan Pemkot Bekasi, Syafrin mengatakan, Pemkot Bekasi bersedia untuk mengerahkan armada TransPatriot untuk menjadi angkutan feeder bagi LRT Jabodebek.
LRT Jabodebek akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Agustus mendatang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perlu ada subsidi tarif atau public service bligation (PSO) untuk Lintas Rel Terpadu (LRT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved