Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
POLISI mengungkap motif pembunuhan pria berinisial AH (31), yang jasadnya terbungkus kain sarung di perumahan, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Rupanya FA (23) yang merupakan keponakan korban mengaku sakit hati karena kerap dimarahi korban.
"Kalau motifnya itu dia sakit hati, pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban jaga toko Madura itu," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully, Senin (13/5).
Diketahui, korban merupakan warga asal Sumenep, Jawa Timur. Korban sebelumnya memboyong pelaku dari kampung halaman ke Pamulang, Tangsel, untuk membantu berjualan di warung Madura milik korban.
Baca juga : Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang, Pelaku Tega Bunuh Korban Karena Sakit Hati
"Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam. Dia kayak merasa sudah kerja bagus, kayak tidur subuh-subuh dibangunin, 'Kalau kerja lu tidur aja, jangan di sini', begitu beberapa kali," ujar Yudho berdasarkan keterangan pelaku.
Yudho menjelaskan detik-detik sebelum pembunuhan, pelaku mengatakan kain sarungnya ditarik oleh korban. Yudho menyebutkan pelaku kembali kena marah oleh korban.
"Kayak ditarik sarungnya, terus dimarahin pakai bahasa Madura, kurang lebih intinya, 'Kalau kamu di sini cuma tidur-tidur, ngapain di sini? Pergi saja, pulang lagi ke kampungmu lah'," terang Yudho.
Tersangka FA mengaku perlakuan pamannya itu membuat dirinya sakit hati dan gelap mata. FA lalu membacok korban menggunakan golok pemotong kelapa di warung Madura milik korban, Kampung Dukuh, Ciputat pada Jumat (10/5), pukul 16.00 WIB.
Jasad korban selanjutnya dimasukkan ke karung lalu dibuang di lahan kosong di perumahan Pamulang, Tangerang Selatan. Korban ditemukan keesokan harinya pada Sabtu (11/5) pagi oleh warga sekitar dengan kondisi terbungkus kain sarung. (Z-8)
Ayah korban, Suwandi, tidak puas dengan kesimpulan polisi yang menyebut sang putra tewas bunuh diri di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami.
Dari keterangan saksi di sekitar kediamannya, korban terakhir kali terlihat pada Rabu (23/12) pukul 15.30 WIB.
Kejadian berawal ketika saat kedua petugas keamanan sedang berjaga di depan pabrik Heinz ABC tempat mereka bekerja.
"Korban ditemukan di atas tempat tidur dalam posisi telentang tanpa busana ditutupi dengan tiga buah bantal di atas kepala," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Teuku Arsy
I Putu mengatakan mayat bayi tersebut diduga baru meninggal satu hari. Pasalnya, darah dan mayat bayi tersebut terlihat masih dalam keadaan segar.
Untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut, polisi membawa potongan tubuh tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur
Dosen FAI UMM menyebut sarung merupakan produk budaya Indonesia yang diadopsi dari kaum pendatang Yaman
Kaburnya 16 tahanan di Polsek Metro Tanah Abang dari lantai dua, rupanya berkat adanya dua alat bantu.
PELAKU pembunuhan seorang pria berinisial AH (31), yang jasadnya terbungkus sarung di perumahan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), adalah keponakan korban yang berinisial FA (23).
POLISI mengungkap kronologi pembunuhan yang dilakukan FA (23) terhadap pamannya sendiri berinisial AH (31) yang mayatnya ditemukan terbungkus sarung di sebuah perumahan di Pamulang
Kemenperin juga menghadirkan perajin sarung dari Sragen dan Sumatra Barat untuk mendemokan proses pembuatan sarung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved