Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga menyebut bahwa genangan air yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada pekan lalu diakibatkan oleh buruknya sistem saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.
"Banjir kemarin di berbagai titik lebih disebabkan buruknya sistem saluran air yang tidak berfungsi dengan baik," kata Nirwono saat dihubungi, Selasa (5/3).
Seperti diketahui, hujan yang terjadi pada pekan lalu menyebabkan sejumlah titik di Jakarta terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat terdapat sembilan RT di Jakarta Barat dan Jakarta Timur yang terendam banjir.
Baca juga : 4 Ruas Jalan di Jakarta Utara Tergenang Banjir
Selain itu, terdapat 38 ruas jalan di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara yang juga terendam banjir pada Kamis (29/2).
Nirwono mengatakan, sudah saatnya Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan rehabilitasi terhadap seluruh saluran air, mulai dari titik banjir yang terjadi pekan lalu dan bertahap hingga lokasi langganan banjir yang jauh dari sungai.
Selain itu, menurut Nirwono, Pemprov DKI Jakarta juga harus membenahi sungai-sungai untuk mengantisipasi banjir kiriman dan merestorasi kawasan pesisir untuk mengatasi banjir rob.
"Perlu juga revitalisasi situ, danau, embung, waduk untuk meningkatkan kapasitas daerah tangkapan air dan menambah luas ruang terbuka hijau (RTH) sebagai daerah resapan air," ujar Nirwono. (Fik/Z-7)
Hingga Sabtu (10/2) malam, banjir dengan ketinggian lebih dari 50 sentimeter masih menggenangi ruas jalan Sukarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat.
Limpasan air yang sempat menggenangi Jalan Raya Kalimalang tersebut terjadi lantaran pengerjaan pipa drainase dan parapet menuju saluran bawah belum selesai
Peraturan kewajiban kepemilikan drainase vertikal sudah diterapkan sebelum Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI. Bagi yang tidak mematuhi maka tidak diberikan izin usaha
Hanya 33% drainase DKI Jakarta yang berfungsi baik saat ini. Selain itu, saluran air banyak tersumbat lumpur, sampah, dan limbah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera mengaudit sistem drainase, baik dari segi tata air, desain, maupun penyempitan akibat sampah yang menumpuk di saluran.
Makanya sistem drainase di RSCM perlu penyempurnaan," kata Hari
Muncul pertanyaan dari media dan warga masyarakat, khususnya BSD City, mengenai sosialisasi pengalihan lalu lintas terkait ruas Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) Seksi 1A.
Terdapat sejumlah titik lokasi yang terdampak genangan air seperti wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang beririsan dengan BSD City.
BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 19 RT, saat ini meluas ke tiga ruas jalan tergenang dan 28 RT.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 2 ruas jalan saat ini menjadi 8 ruas jalan tergenang,"
BPBD mencatat genangan muncul di 6 ruas jalan dan 2 RT. Untuk wilayah yang tergenang yakni di Jakarta Timur terdapat 2 RT di Kelurahan Cakung Timur dengan ketinggian 20 cm.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved