Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Ratusan Mahasiswa Universitas Pancasila Tuntut Rektor Mundur

Kisar Rajaguguk
27/2/2024 18:53
Ratusan Mahasiswa Universitas Pancasila Tuntut Rektor Mundur
Ilustrasi(Medcom)

RATUSAN Mahasiswa Universitas Pancasila atau UP membakar ban sebagai buntut dugaan kasus pelecehan seksual oleh rektor terhadap dua wanita yang bekerja di UP. Pembakaran ban dilakukan di halaman gedung rektorat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024).

Selain melakukan pembakaran ban, ratusan mahasiswa juga mendesak agar rektor Edie Toet Hendratno mundur dari jabatannya. Aksi bakar ban berawal saat ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas menggelar aksi sembari orasi.

Dalam orasi disampaikan dugaan kasus pelecehan seksual oleh rektor sangat memalukan. Sebagai seorang pemimpin, rektor seharusnya sebagai teladan bagi kampusnya dan juga bagi mahasiswanya.

Baca juga : Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Usai melakukan orasi, ratusan mahasiswa bergerak menemui sang rektor. Upaya mahasiswa menemui sang rektor kandas karena dihadang satpam perguruan tinggi setempat. Tetapi ratusan mahasiswa tetap memaksa menemui sang rektor.

" Keinginan mahasiswa dicegah petugas keamanan kampus sehingga saling dorong pun terjadi, " kata salah satu mahasiswa UP di lokasi, Selasa (27/2/2/2024).

Para mahasiswa yang tak puas akhirnya membakar ban dan kembali ke tempat awal menggelar orasi dilanjutkan pembakaran ban kendaraan bekas.

Baca juga : Dipanggil Polisi terkait Dugaan Pelecehan, Rektor Universitas Pancasila tidak Hadir

Dikatakan, dalam aksi tersebut, ratusan mahasiswa membawa sejumlah poster dan spanduk. Poster dan spanduk bertuliskan Stop Sexual Harassment, Tolak Pelecehan Sexual di Lingkungan Kampus, Stop Victim Blaming.

"Rektor harus mundur!" teriak mahasiswa dalam demonstrasi itu.

Selain memaksa sang rektor mundur, ratusan mahasiswa juga meminta agar pihak yayasan segera mencopot rektor dan menyeretnya ke ranah pidana.

"Kami mahasiswa mendesak pihak yayasan segera memecat Edie Toet Hendratno dan menyetetnya ke kasus hukum, " ujar mahasiswa itu.

Untuk diketahui kasus pelecehan seksual diduga dilakukan rektor UP pada dua pegawai wanita di kampus UP. Kasus ini juga sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya