Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud menegaskan hingga kini belum ada pengaruh resesi ekonomi yang terjadi di Jepang terhadap kerja sama proyek-proyek MRT dengan Jepang di Jakarta.
Seperti diketahui, pembangunan MRT Jakarta baik Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI), Fase 2 (Bundaran HI-Kota), hingga Fase 3 (Cikarang-Balaraja) dilakukan melalui kerja sama Indonesia, Pemprov DKI, dan Jepang.
"Belum ada. Masih berjalan terus," kata Farchad saat ditemui Media Indonesia di kantor PT MRT Jakarta, Gedung Transport Hub, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (20/2).
Baca juga : BEI Yakin Resesi Jepang dan Inggris tak Berdampak ke Pasar Modal Indonesia
Farchad menegaskan, seluruh pembangunan MRT Jakarta baik yang saat ini sedang berjalan hingga yang baru akan dilaksanakan seperti Fase 3 (Cikarang-Balaraja) Koridor Barat-Timur akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal.
Diketahui, proyek pembangunan Fase 3 (Cikarang-Balaraja) Stage 1 (Tomang-Medan Satria) akan diresmikan Agustus mendatang oleh Presiden Joko Widodo.
Stasiun Thamrin direncanakan akan menjadi stasiun yang mengintegrasikan rute koridor Barat-Timur dengan koridor Selatan-Utara (Lebak Bulus-Kota).
Baca juga : Kestabilan Harga Cegah Resesi
Akan ada 21 stasiun yang dibangun pada Fase 3 Stage 1 Tomang-Medan Satria dengan jarak tempuh 24 km.
Di sisi lain, Farchad juga optimistis investasi kepada proyek-proyek MRT Jakarta di luar pembangunan infrastruktur kereta api akan tetap diminati investor meski Jepang sedang dilanda resesi.
MRT Jakarta telah ditugaskan membangun transit oriented development (TOD) atau kawasan berorientasi transit di sembilan lokasi di antaranya Dukuh Atas, Fatmawati, Blok M-Sisingamangaraja, Senayan, hingga Glodok-Kota.
Baca juga : Kemungkinan Resesi Terjadi di Indonesia Dinilai Kecil
"Animo investasi di MRT masih baik," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Jepang yang pernah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, melaporkan kontraksi selama dua kuartal berturut-turut pada Kamis (15/2). Ekonomi turun 0,4% secara tahunan pada kuartal IV-2023 setelah melaporkan kontraksi atau -3,3% pada kuartal III-2023. (Z-3)
Baca juga : Dampak Resesi Jepang Tidak Hanya ke Ekspor Indonesia, Tapi juga Investasi
Semua harus meyakini bahwa kita akan mampu menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dan tantangan covid-19 ini secara lebih baik.
Resesi hampir berubah menjadi jargon yang mudah terucap dan gampang dipolitisasi karena pemahaman akan makna yang tidak lengkap.
DUA negara superpower, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, kini tengah menghadapi tekanan ekonomi yang amat berat.
MURAM, kelam, gelap. Begitulah narasi dalam yang terus mendominasi jagat media dalam beberapa bulan terakhir.
Di bulan-bulan sebelumnya, beberapa negara lain sudah lebih dulu jatuh dalam jurang resesi sebagai dampak dari pandemi covid-19.
Mujiyono menduga, saat ini Anies tengah menarik pelan-pelan kebijakan rem darurat tersebut. Hal itu terlihat dari adanya penerapan kembali sistem ganjil-genap dan denda pelanggar progresif.
Jerome Polin (JP) adalah seorang YouTuber (selebritas internet) berkewarganegaraan Indonesia yang senang sekali membagikan konten vlog mengenai kehidupannya di Jepang.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
"Saya bangga produk kain batik saya bisa lulus kurasi ke negara matahari terbit Jepang."
Perawatan menggunakan produk-produk premium asal Jepang yang terbukti kualitasnya, seperti Milbon, Keune Keratin, dan Olaplex.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
makanan khas Jepang yang cocok dengan lidah orang Indonesia, mulai dari cemilan hingga makanan berat dari nasi dan mie
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved