Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Kesehatan DKI Jakarta mencatat hingga kini sebanyak 3 kasus positif penyakit cacar monyet atau monkey pox terdeteksi sejak tahun lalu. Selain 3 kasus terkonfirmasi positif, ada 10 orang terduga terpapar (suspek) dan tengah melakukan pemeriksaan oleh pihak terkait.
"(Kasus Positif) jadi yang sudah ada terdeteksi 1 kasus di Agustus 2022, 1 kasus 12 Oktober 2023, dan 1 kasus 19 Oktober 2023. Semuanya ditemukan di Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama, dikutip Sabtu (20/10).
Lebih lanjut, Ngabila selain 3 kasus positif yang saat ini sudah sembuh, dirinya menyebutkan ada 10 orang yang diduga terpapar monkey pox saat ini tengah ditangani. 2 diantarnya telah dinyatakan negatif.
Baca juga: 500 Orang di DKI akan Mendapat Vaksinasi Cacar Monyet
"10 terduga 2 negatif dan 8 msh proses pemeriksaan atau menunggu hasil," jelasnya.
Untuk suspek yang diduga terpapar yakni, suspek pada 17 Oktober 2023 telah negatif sebanyak dua orang.
Baca juga: Kemenkes Masih Lakukan Surveilans Kasus Cacar Monyet di Jakarta
"Suspek 20 Oktober 2023 yakni, ada 7 suspek (5 dewasa dan 2 anak) masih proses pemeriksaan laboratorium PCR," papar Ngabila.
"Terkahir pada hari ini, (21/10) ada 1 orang dewasa, dan masih proses pemeriksaan," pungkasnya.
Jangan Panik, Waspada Dan Jaga Kebersihan Diri
Ngabila mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi paparan penyakit monkey poxc, akan tetapi perlu waspada. Ia mengatakan, perlu menjaga kebersihan diri.
"Jaga kebersihan diri dengan rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan hindari kontan fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka atau lenting isi air di kulitnya.
Bukan hanya itu, Ngabila juga mengimbau untuk tidak berhubungan seksual jika pasangan sakit dan memiliki luka pada area kemaluan.
"Selain itu, Hindari kontak wajah dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita, Vaksinasi monkeypox sudah ada di Indonesia dengan jumlah terbatas dan diperuntukkan untuk kelompok berisiko tinggi," jelasnya.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox. (Far/Z-7)
Masih ada sepekan lagi waktu PSBB yang tersisa untuk DKI agar mampu menurunkan angka Rt hingga di bawah 1 yang artinya tidak ada penularan dari orang yang terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangan resminya menyebut dari 7.050 kasus positif covid-19 terdapat 1.807 pasien yang dinyatakan sembuh.
H-3 berakhirnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga di Jakarta, kasus positif covid-19 bertambah 111 orang.
Fraksi PSI DKI Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta tidak mengendurkan pemeriksaan dan sistem layanan kesehatan di DKI Jakarta meski masa PSBB sudah berakhir pada 4 Juni mendatang
Pemprov DKI Jakarta memberikan informasi perkembangan terbaru mengenai kasus covid-19. Per 2 Juni, pasien sembuh di Jakarta bertambah 159, sehingga totalnya mencapai 2.405 orang.
Jumlah pertambahan kasus positif covid-19 di Jakarta terus menurun. Hari ini, 2 Juni jumlah kasus covid-19 sebanyak 73 kasus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved