Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEKJEN Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni menggelar diskusi dan bedah buku Beasiswa Di Bawah Telapak Kaki Ibu bersama tatusan nahasiswa di Wareh Kupie Pekanbaru.
Hadir dalam diskusi tersebut penulis buku Beasiswa di Bawah Telapak Kaki Ibu, Irfan Amalee, adapun pembedah diskusi ialah Pahmi lulusan University of Manchester.
Baca juga: Rachel Amanda Alami Culture Shock Saat jadi Mahasiswa Baru di Belanda
Dalam sambutannya, Raja Antoni menyampaikan kesannya menjadi anak pondok sejak tamat SD di Pekanbaru untuk melanjutkan pendidikan Pesantren di Garut, sampai berkuliah di Inggris dan Australia.
"Saya sebagai orang Pekanbaru, tentu ingin sekali Anak anak Pekanbaru dan Riau berkesempatan berkuliah di luar negeri untuk menambah wawasan, pengalaman serta pola pikir," ujar Raja Juli Antoni yang juga calon anggota legislatif DPR RI Dapil Riau I ini.
Baca juga: LPDP Bisa Tetap Berjalan Tanpa Tambahan Anggaran Baru
Wakil Menteri ATR/BPN berharap kesempatan tersebut dapat memotivasi anak muda Riau untuk semakin banyak yang bisa berkuliah ke luar negeri. Bagi Raja Antoni, kuliah ada tiket kehidupan.
"Kuliah adalah tiket kehidupan. Saya berharap di masa depan semakin banyak warga Riau yang bisa mengenyam pendidikan tinggi," jelasnya.
Dalam pengalamannya, Pahmi, yang merupakan anak Indragiri Hilir merasa beruntung bisa berkuliah di Manchester, "Tak ada yang tak mungkin, apalagi untuk urusan belajar, selagi kita mau, mencari tahu, pasti ada jalan," ujarnya.
Sedangkan Irfan Amalee, yang juga peraih Kick Andy Heroes 2021 ini menegaskan bahwa beasiswa ke luar negeri merupakan impian yang harus dikejar dengan gigih. Ia membedakan antara want dan desire.
"Banyak orang yang hanya sekedar mau, itulah 'want', tapi tidak banyak dari mereka ya 'desire'. Desire mensyaratkan kita memiliki keinginan yang gigih, bukan hanya mau di mulut saja. Jika kita sudah desire, makan kita akan memiliki kelayakan," kata Irfan. (P-3)
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Dr Memed Sueb mengapresiasi hadirnya buku tersebut dalam menjawab pesatnya perkembangan ilmu auditing.
P2KM Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Yayasan Cendekia Muda Madani menggelar bedah buku
DPP Partai NasDem menyelenggarakan acara bedah buku Ki Hadjar: Sebuah Memoar dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional.
Indonesia menjadi negara urutan ke-20 dengan jumlah korban terbanyak di dunia, tetapi termasuk negara yang cepat memulihkan keadaan melalui vaksinasi.
Sara mengatakan pamannya itu konsisten memperjuangkan prinsip dan visi yang jelas sejak awal, terutama sejak mendirikan Partai Gerindra pada 2008.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved