Senin 27 Maret 2023, 22:47 WIB

Ribuan Pengemis dan Manusia Gerobak Terjaring Sejak Februari

Putri Anisa Yuliani | Megapolitan
Ribuan Pengemis dan Manusia Gerobak Terjaring Sejak Februari

MI/ANDRI WIDIYANTO
Manusia gerobak melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (25/4/2020).

 

SATPOL PP DKI Jakarta menjaring 1.631 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) selama Februari dan Maret. Mereka terdiri dari manusia gerobak, badut pengemis, pengamen punk, dan manusia silver. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.248 orang ditindak pada Februari dan 383 orang ditindak selama bulan ini.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, penjangkauan terhadap PPKS ini intensif dilakukan sejak Februari atau sebulan sebelum ramadan. Tujuannya untuk memberikan sinyal pada warga dari luar daerah maupun warga Jakarta agar mengurungkan niatnya untuk menjadi pengemis musiman di Jakarta.

Baca juga: DKI siapkan Sanksi Tegas bagi Pihak yang Mobilisasi Pengemis

“Kami ingin memunculkan shock therapy kepada semua pihak yang mungkin memanfaatkan Ramadan datang ke Jakarta untuk jadi pengemis dan sebagainya,” kata Arifin, Senin (27/3).

Arifin memprediksi, kemungkinan gelombang kedatangan warga dari luar daerah justru makin tinggi mendekati hari raya. Untuk itu, Ia menegaskan akan tetap melakukan pengawasan intensif hingga hari raya usai.

Baca juga: Pengemis di Jakarta Mampu Kumpulkan Rp1 Juta per hari

“Itulah kami melakukan pemantauan di lapangan. Kalau kita lihat di awal Februari sampai akhir Februari kami sudah lakukan itu sehingga dengan ditekannya penjangkauan yang masif di berbagai tempat ternyata di bulan Maret kita lakukan penjangkauan lagi jauh lebih berkurang. Kita harap tentu terus kondusif pasca Idul Fitri," ujarnya.

Salah satu modus pengemis yang diwaspadai oleh Satpol PP adalah manusia karung. Individu tersebut umumnya seperti pemulung yang membawa karung. Namun, perbedaannya manusia karung cenderung berdiam di satu tempat dan mengharap belas kasihan warga yang berlalu lalang.

"Manusia karung itu sekarang bawa-bawa karung. Ya kalau mulung sih itu menurut saya tidak ada masalah. Kalau mulung untuk mendapatkan penghasilan. Tetapi, mereka sering kali menggunakan karung tetapi secara formalitas mereka seperti pengemis," tukasnya. (Z-10)

Baca Juga

Dok Ist

Tampang Tersangka Penipuan Tiket Coldplay yang Berhasil Dibekuk Polisi

👤Dody Soebagio 🕔Jumat 02 Juni 2023, 12:52 WIB
Polisi menangkap empat warga Sulawesi Selatan (Sulsel) pelaku penipuan penjualan tiket konser...
Ist

Rangkul Komunitas dan UMKM, AEON Mall Sentul City Gelar HUT ke-541 Bogor

👤Media Indonesia 🕔Jumat 02 Juni 2023, 12:52 WIB
Komunitas yang berpartisipasi pada kesempatan kali ini antara lain Ruang Seni Indonesia, Komunitas Rajut Bogor, Bogor Dance Studio, Muse...
ANTARA/WAHYU PUTRO A

BPBD DKI Antisipasi Potensi Banjir Rob akibat Bulan Purnama

👤Putri Anisa Yuliani 🕔Jumat 02 Juni 2023, 12:15 WIB
BPBD menyiagakan personel Petugas Penanggulangan Bencana/Tim Reaksi Cepat (TRC) di kelurahan yang rawan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya