Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
CUACA ekstrem hujan dengan intensitas tinggi hampir sepekan ini terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat. Hujan terjadi sepanjang hari atau dari siang, sore, hingga malam hari. Kondisi itu diprediksikan akan terus berlanjut hingga beberapa pekan ke depan.
Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat, melaporkan, kondisi itu disebabkan aktifnya La Nina yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa Barat, termasuk Bogor.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari, mengatakan, berdasarkan analisa pada dinamika atmosfer, Kamis (13/10), terpantau fenomena yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan peningkatan hujan di wilayah Jawa Barat.
Hal itu di antaranya ditandai pada kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Barat bagian selatan lebih hangat jika dibandingkan dengan perairan bagian utara dengan anomali suhu berkisar antara +1.0 dan +4.0°C, sehingga terdapat potensi penguapan (penambahan massa uap air) dari Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa dan sekitarnya.
"Sehingga secara umum kondisi atmosfer di sekitar wilayah Jawa Barat relatif lembab, Nino 3.4 berada pada nilai -0.64 yang menandai aktifnya La Nina, indeks Dipole Mode berada pada nilai -0.57," katanya.
Dari keterangan yang diberikan Humas Pemkot Bogor, Indra, menyebutkan secara umum angin yang melewati wilayah Jawa Barat bertiup dari arah tenggara, daerah belokan angin atau shearline di utara wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Pencarian Mahasiswi IPB Terperosok Dilanjutkan hingga Pintu Air Manggarai
Berdasarkan analisis angin zonal area perlambatan angin terpantau di sekitar wilayah Jawa Barat. "Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa Barat, termasuk Bogor," jelasnya.
Sementara itu, untuk prospek kondisi cuaca di Kota Bogor pada Sabtu (15/10) hingga 20 Oktober 2022, berpotensi hujan sedang hingga lebat sejak siang hingga sore hari.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, pada berbagai kesempatan terus mengingatkan warga agar selalu waspada dan siaga. Bahkan, Pemerintah Kota Bogor sudah menetapkan status tanggap darurat bencana terkait berbagai peristiwa bencana yang terjadi di wilayahnya.
"Kita sudah tetapkan kondisi tanggap darurat bencana, ini memberikan ruang yang lebih maksimal bagi kita untuk penanganan bencana, mengkoordinasikan bencana lintas wilayah, penganggaran dan lain-lain akan bergerak cepat," katanya.
Untuk mengantisipasi prediksi dari BMKG, kata Bima, pihaknya juga resmi membuka posko kedaruratan di Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor. "Saya minta semua siaga," tegasnya.
Peristiwa bencana alam karena tingginya intensitas hujan dan anomali cuaca ini juga terjadi di beberapa wilayah di Jawa Barat. (OL-16)
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Daerah pertemuan angin atau konferensi juga berpotensi terbentuk di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna bagian utara, perairan utara Maluku Utara, Papua
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
MASYARAKAT di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur diminta waspada.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan beragam bahan pangan yang kaya vitamin C untuk memenuhi kebutuhan vitamin hariannya dalam menjaga imun tubuh.
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved