Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SENYUM tak henti-hentinya menghiasi wajah Wasriah. Ibu rumah tangga berusia 47 tahun itu tak menyangka bisa memiliki rumah yang layak. Terlebih setelah tempat tinggalnya di belakang Pasar Gembrong terbakar pada Ramadan lalu.
Saat itu, tangisnya tiada henti. Rasa suram ia rasakan sebab menjelang Hari Raya Idul Fitri, musibah kebakaran justru melalap habis harta bendanya hingga tak bersisa.
"Itu pertama kali ada kejadian kebakaran selama seumur hidup saya tinggal di sini. Saya lahir dan besar di sini baru sekali ada kebakaran dan langsung habis semua," ungkap Wasriah kepada Media Indonesia, Jumat (7/10).
Ia sempat tinggal di tenda darurat yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI selama satu bulan. Setelahnya, ia dan warga lainnya yang juga sama-sama menjadi korban kebakaran direlokasi ke Rusunawa Cipinang Besar Utara (Cibesut).
Pemprov DKI dengan bantuan Baznas Bazis DKI kemudian merelokasi warga ke Kampung Gembrong Gembira. Terdapat 138 unit hunian yang sudah selesai dibangun dan diberikan secara cuma-cuma untuk dihuni warga korban kebakaran. Kamis (6/10) malam, ia dihubungi RT untuk pindah ke unit huniannya di kampung yang tidak jauh lokasinya dari Pasar Gembrong. Kemudian hari ini, kampung tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Iya semalam pindah ke sini dihubungi RT. Alhamdulillah. Tidak menyangka. Senang sekali ya. Senang banget. Dulu rumahnya sempit, sumpek, kumuh. Sekarang udah layak bangetlah. Nggak kebanjiran," tuturnya.
Baca juga: 136 Rumah di Kampung Gembira Gembrong Jaktim Memasuki Tahap Akhir
Hal yang sama diungkapkan oleh Rosikin, 30. Pedagang mainan di Pasar Gembrong itu tinggal berdekatan dengan Wasriah di RT 06 RW 01 Kelurahan Cipinang yang letaknya persis di belakang Pasar Gembrong.
Ia juga mendapatkan unit hunian di Kampung Gembira. Ayah dua anak ini pun berharap kehidupan warga bisa lebih baik dan tertib ketika pindah. Selain tempat tinggal, Rosikin masih berharap agar ada bantuan usaha dari Pemprov DKI bagi warga yang kehilangan mata pencarian akibat musibah kebakaran tersebut.
"Ya moga lebih sejahtera. Sebetulnya ada satu lagi. Semoga warga yang kehilangan mata pencarian bisa mendapatkan modal usaha atau kios di pasar. Karena saya belum bisa jualan lagi semenjak kebakaran itu. Lapak saya juga ikut terbakar. Selama ini serabutan," ujarnya.(OL-5)
Sebanyak 19 unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.
Korban Kebakaran Mengungsi di Stasiun Manggarai
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Untuk sementara, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya hanya difokuskan di zona 1.
Kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Bungursari, Indihiang dan Mangkubumi.
Selain bantuan perumahan, masyarakat juga akan mendapatkan dukungan berupa alat bantu usaha
Pada Januari 2025 ini jalannya pembangunan ditargetkan telah mencapai 60%
Sedikitnya 100 warga kolong tol dalam kota Km 25, sekitar Jembatan Tiga, Pluit, Jakarta Utara, hingga kemarin memilih tetap bertahan di posko pengungsian yang berdiri di kawasan tersebut.
Pedagang tidak masalah dipindahkan dengan harapan tempat baru bisa mendatangkan konsumen lebih banyak
Pemindahan pedagang ini bertujuan agar kegiatan jual beli pedagang tidak mengganggu aktivitas lalu lintas di sekitar Senen
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved