Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
"RECEHNYA, Bu. Recehnya, Bu," ujar Sidabutar, 45, sambil menyodorkan segepok uang kertas baru kepada seorang wanita yang sedang menunggu bus di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kemarin. Wanita yang ditawarinya itu hanya menggelengkan kepala sebagai bentuk penolakannya.
Sidabutar pun tak menyerah. Ia kembali menghampiri para penunggu bus lainnya untuk menjajakan uang kertas yang dibawanya.
Butar, begitu ia biasa disapa, ialah satu di antara belasan orang yang menjajakan jasa penukaran uang dengan uang kertas baru di sekitar terminal bayangan Lebak Bulus. Saat menjelang Lebaran, para penjaja uang kertas itu dengan mudah ditemui. Sambil memegang bergepok-gepok uang baru bersegel Bank Indonesia, mereka berkeliling tanpa rasa waswas.
Siang itu, di tangannya, Butar memegang uang sejumlah Rp4 juta di tangannya. Uang tersebut terdiri atas pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu.
Jumlah yang dipegangnya itu belum termasuk uang yang disimpannya di dalam tas selempangnya, yang berjumlah hingga Rp20 juta.
Menjadi penukar uang bukanlah pekerjaan tetap Butar. Sehari-hari ia bekerja sebagai tukang urut. Namun khusus dua pekan menjelang Lebaran, ia menjadi penjaja uang kertas baru.
"Seminggu sebelum Lebaran kan bank sudah tutup, di situ banyak yang menukar uang sama kita," terangnya.
Untuk setiap nominal yang ia tukar kepada pembeli, Butar mengambil keuntungan 10%. Misalnya, untuk penukaran Rp100 ribu, dihargai Rp110 ribu, sementara untuk penukaran Rp500 ribu, dihargai Rp550 ribu.
Saat ini Butar mengaku baru bisa meraup keuntungan maksimal Rp50 ribu setiap harinya. Puncak keuntungan bagi Butar baru akan tiba seminggu menjelang Lebaran.
Maraknya isu peredaran uang palsu menjelang Lebaran pun tak membuat Butar goyah menjalankan pekerjaannya. Ia tegaskan uang yang ia jajakan asli, keluaran Bank Indonesia.
Mely, 27, yang sedang menunggu bus di lokasi Butar berjualan, juga sempat ditawari untuk menukarkan uang oleh penjaja lainnya. Namun, Mely menolak lantaran takut tertipu.
"Saya lebih percaya kalau menukar di bank. Kalau di jalanan begini, saya enggak tahu uangnya asli apa enggak, lalu jumlahnya pas apa enggak. Daripada tertipu mending enggak sekalian," tegasnya.
Berbeda dengan Ratih, 42, yang saat itu terbujuk rayuan salah satu penjaja untuk menukar uang. Dari awalnya menolak, Ratih akhirnya menukarkan uang sejumlah Rp200 ribu kepada salah satu penjaja.
"Awalnya sempat enggak yakin, sih. Tapi pas saya cek uangnya, asli kok dan jumlahnya juga pas. Daripada keluar ongkos lagi kalau ke bank, belum lagi antrenya nanti. Yang penting teliti saja," cetus Ratih. (Nicky Aulia Widadio/J-1)
PENANGANAN arus mudik Lebaran 2016 oleh polisi di area Jawa dinilai belum memuaskan. Lonjakan volume kendaraan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sebagai jalur baru, ternyata tak mampu diantisipasi.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) telah mengangkut 1.265 sepeda motor sejak tanggal 10 Juli hingga Kamis (14/7).
ARUS balik lebaran H+7 masih tetap memenuhi jalur Pantura Semarang-Brebes, Jawa Tengah, Rabu (13/7). Bersamaan tradisi Syawalan, berbagai ruas dan persimpangan di jalur Pantura ditutup untuk kendaran arus balik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved