Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
HARI pertama dan kedua masuk sekolah, jalan-jalan di Kota Depok Jawa Barat macet. Kemacetan karena banyak orang tua mengantar anak mereka menggunakan kendaraan roda empat dan diparkirkan di bahu jalan.
Kemacetan antara lain terjadi di Jalan Raya Bogor di depan SDN Cisalak 1, 2. Depan SDN Cisalak 3 Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya. Depan SDN Sukmajaya 1 Jalan Tole Iskandar Kelurahan Abadi Jaya Kecamatan Sukmajaya.
Baca juga: Uji Coba Sukses, Dishub DKI Permanenkan Rekayasa Lalin Bundaran HI
Kemacetan pada titik ruas jalan ini karena jalan dekat dengan sekolah. Banyak orang tua mengantarkan anak-anaknya menggunakan kendaraan roda empat parkir sembarangan. Penyebab lainnya, kurangnya jumlah petugas lalu lintas untuk mengatur jalannya lalu lintas.
Kemacetan di Jalan Raya Bogor, depan SDN Cisalak 1, 2 diperparah oleh menumpuknya jumlah kendaraan Dinas iaPekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) di pinggiran jalan. Sedangkan kemacetan di Jalan Raya Bogor depan SDN Cisalak 3 diperparah oleh angkutan antar jemput anak sekolah dan pedagang kaki lima yang berjualan di depan Pasar Cisalak.
Dampaknya membuat penumpang angkutan umum mengalami kerugian, salah satunya yakni rugi waktu karena kendaraan yang dinaiki berjalan dengan kecepatan yang sangat rendah.
Marisi salah satu pengguna jalan, menyampaikan dirinya tidak jarang mengalami keterlambatan kerja saat mengalami kemacetan.
“Tiap hari macet begini mas, bahkan sering terlambat kerja kalau sudah macet begini” keluhnya Selasa (19/7).
Dirinya juga menambahkan penyebab dari kemacetan tersebut diantaranya kendaraan pribadi roda empat parkir di depan SDN Cisalak 1, 2 dan di depan Kantor Dinas PUPR serta DLHK.
Kemudian, banyaknya angkutan umum yang melintas tanpa pengaturan sehingga para angkutan umum menurunkan dan menaikan penumpang dengan sesuka hati. Bahkan mereka menaikan dan menurunkan penumpang di tengah jalan sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
“Penyebab macet itu mas, para pengantar anak ke sekolah menggunakan roda empat dan parkir sembarangan. Kemudian angkot yang semaunya menaikan dan menurunkan penumpang di tangah jalan. Kalau saja mereka minggir sedikit kan ngak terlalu semrawut, ”tambahnya.
Sopir kendaraan angkutan umum juga mengaku dirugikan. Diakui Ferdinan pengemudi angkot nomor 41 jurusan Terminal Kampung Rambutan-Cibinong dalam dua hari masuk sekolah membuat dirinya merugi akibat pemborosan energi, karena angkutan umum yang diawakinya melaju dengan kecepatan rendah. " Kendaraan saya boros bahan bakar, " katanya.
Marisi maupun Ferdinan mengaharapkan adanya peran aktif dari SKPD ataupun pihak yang berwenang dalam mengaturan lalu lintas dan angkutan umum dapat sebisa mungkin mengatur ketertiban berlalu lintas, sehingga dapat memperkecil ruang kemacetan yang ada.
“Kami berharap adanya peran aktif pihak Dinas Perhubungan Kota Depok dan pihak yang berwenang dalam pengaturan lalu lintas agar dapat meminimalisir kemacetan, ”harap keduanya
Terkait keluhan ini, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Depok Marbudiantono mengatakan akan menempatkan personel di titik-titik macet di Jalan Raya Bogor dan Tole Iskandar. " Anggota kita tempatkan untuk mengatur/melancarkan lalu lintas, " katanya (OL-6)
Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
Lurah Sukamaju Baru Nurhadi mengatakan pihak Kelurahan bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memanggil kedua pihak.
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
Perpanjangan pemutihan pajak kendaraan tersebut diberlakukan mengingat antrean masyarakat yang masih terjadi
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Depok mengalokasikan anggaran Rp50 miliar untuk merenovasi bangunan 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN.
Selain revitalisasi sekolah, Kemendikdasmen juga akan melaksanakan program digitalisasi pembelajaran di daerah 3T seperti penyediaan internet dan juga listrik
anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang diduga warga Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) tengah belajar di tanah beralaskan terpal dalam kebun sawit.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
Hari ini menandai dimulainya secara resmi kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved