Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Begini Progres Program Super Prioritas Pengendalian Banjir di Jakarta

Hilda Julaika
18/3/2022 16:42
Begini Progres Program Super Prioritas Pengendalian Banjir di Jakarta
Banjir di Jakarta.(ANTARA)

DINAS Sumber Saya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan program pengendalian banjir di Jakarta masih berjalan. Utamanya kegiatan super prioritas Pemprov DKI Jakarta untuk membangun dan merehabilitasi sembilan polder, empat waduk dan dua sungai atau dikenal dengan program 942 masih terus berjalan.

Program infrastruktur multiyears (2021-2022) di lima kota administrasi Jakarta ini merupakan salah satu upaya penting dalam peningkatan kapasitas sistem pengendalian banjir untuk menangani dan menanggulangi genangan dan banjir di Jakarta, khususnya di daerah-daerah rawan tergenang.

Baca juga: Progres Vaksin Booster Lambat, Dinkes DKI: Warga Pilih-pilih Vaksin

Adapun lokasi sembilan polder tersebar di Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Kelapa Gading, Pulomas, Marunda JGC, Green Garden, Kamal, dan Pompa Tipala - Pompa Adhyaksa. 

Sedangkan lokasi empat waduk tersebar di Waduk Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Waduk Brigief, Waduk Lebak Bulus.

Untuk lokasi dua sungai tersebar di Kali Besar Sodetan Kanal Museum Bahari dan Sungai Ciliwung Hilir kawasan Pasar Baru.

“Realisasi pengerjaan masing-masing lokasi bervariasi. Karena masih banyak proses seperti pabrikasi, design development, dan persiapan.” Kata Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta, Dudi Gardesi dalam keterangannya, Jumat (18/3). 

Dudi menjelaskan, polder merupakan suatu sistem drainase kawasan yang dilengkapi infrastruktur pompa, pintu air dan long storage untuk menampung air hujan dari kawasan. Teknisnya polder akan membagi air ke beberapa sungai atau kali untuk mengurangi terjadinya banjir pada suatu wilayah.

“Dengan sistem polder, debit air dari kawasan ditampung kemudian dialirkan ke sungai yang dikontrol melalui pintu dan pompa air,” katanya.

Menurut Dudi, lingkup pekerjaan pembangunan polder di masing-masing lokasi bervariasi. Antara lain seperti pembangunan pompa baru, pintu air, parapet dan sheetpile, peningkatan kapasitas pompa, saringan sampah, rotary screen dan hoist crane.

"Catchment area polder bervariasi di setiap lokasi berkisar antara 100-700 hektare. Polder juga akan dilengkapi infrastruktur pendukung disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi eksisting dan karakteristik lokasi,” terangnya.

Dudi melanjutkan, untuk pembangunan waduk, pihaknya merancang dengan berkonsep green and blue dan sebagai ruang publik demi menjaga kearifan lokal. Fungsi waduk sendiri dibangun untuk mereduksi debit banjir pada sistem aliran kali.

“Sedangkan revitalisasi ditujukan untuk meningkatkan kapasitas debit air, mengendalikan banjir kawasan dan penataan bantaran kali,” tuturnya.

Ia menambahkan, program 942 ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp1 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan Pemprov DKI dari dana pinjaman dari pemerintah pusat melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya