Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Polisi Tangkap Pemalsu Hasil Tes PCR dan Antigen di Bandara Soekarno-Hatta 

Rahmatul Fajri
25/2/2022 18:01
Polisi Tangkap Pemalsu Hasil Tes PCR dan Antigen di Bandara Soekarno-Hatta 
Ilustrasi penangkapan oleh polisi(Ilustrasi)

POLISI menangkap empat orang yang melakukan pemalsuan surat Swab PCR hingga antigen Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Rabu (23/2). 

Kapolresta Bandara Soetta Kombes Sigit Dany Setiono mengatakan ,keempat tersangka yang ditangkap berinisial MSF, S, HF, dan AR. Tiga orang merupakan petugas di bandara. Sedangkan satu orang berinisial AR merupakan oknum honorer Kelurahan Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. 

"Kita berhasil mengungkap praktik ilegal surat keterangan PCR maupun Antigen yang palsu di wilayah Bandara Soekarno-Hatta. Dari hasil pengungkapan tersebut, kita berhasil amankan 4 orang tersangka," kata Sigit, melalui keterangannya, Jumat (25/2). 

Sigit mengatakan, pelaku mengincar masyarakat yang ingin bepergian, tetapi tidak memiliki surat tes Covid-19 yang menjadi syarat utama perjalanan. Ia mengatakan pelaku telah menjalankan aksinya selama lima bulan terakhir. 

"Sudah 5 bulan (beroperasi), bahkan bulan Februari ada ratusan surat yang sudah dihasilkan. Untuk masing-masing surat dikenakan Rp200-300 ribu," jelasnya. 

Baca juga : Epidemiolog Minta PPKM Level 3 di DKI Dilanjutkan

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Rahardian menambahkan, tersangka berinisial AR bisa menghubungkan hasil PCR atau Antigen palsu itu ke aplikasi PeduliLindungi. Ia mengatakan AR belajar secara otodidak melalui internet. 

"Kalau prosesnya cepat, sekarang sudah digital, via ponsel kirim selesai. Hanya tunjukkan bukti di PeduliLindungi negatif. Si tersangka 4 ini yang tahu caranya masuk ke PeduliLindungi," terangnya. 

Lebih lanjut, Rahardian mengatakan pihaknya masih mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain, seperti petugas kesehatan di klinik. 

"Klinik masih kita dalami, cuma dari pengakuan awal dia main sendiri, ambil dari internet dan menyambungkan ke aplikasi," katanya.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya