Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengemukakan status PPKM di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dinaikkan ke level 3 karena rendahnya angka pelacakan (tracing) kasus COVID-19.
Dia sepakat dengan pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengenai hal itu.
Baca juga: Omikron Melonjak, Polda Metro Tiadakan Car Free Night di 10 Kawasan
Hal tersebut, kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa, membuktikan walau tingkat penelusuran atau penelusuran (tracing) kasus COVID-19 di Jakarta tetap tinggi, namun tidak bisa berdiri sendiri.
"Kemarin diumumkan daerah-daerah aglomerasi Jabodetabek, DIY, Bali, Bandung Raya itu di level 3, ini bukan karena tingginya angka COVID-19, tapi karena masih kurangnya ,tracing'," katanya.
Sekalipun DKI Jakarta termasuk yang tinggi "tracing"-nya, namun tidak bisa berdiri sendiri. "Kita juga harus memperhatikan daerah lain," katanya.
Karena itu, kata dia, Pemprov DKI Jakarta mendukung langkah penetapan PPKM Level 3 yang diharapkan bisa dilakukan penyesuaian jam operasional dan kapasitas di berbagai sektor sampai 14 Februari mendatang.
"Tapi tidak berarti kegiatan berhenti, kegiatan semua masih dilaksanakan, hanya kapasitasnya yang diturunkan jam operasionalnya dikurangi," kata dia.
Pemerintah pusat pada Senin (7/2) menaikkan status PPKM Jabodetabek ke level 3 bersama dengan level PPKM DIY, Bandung Raya dan Bali yang juga naik. (Ant/OL-6)
Daerah Wijaya Kusuma, Petamburan, Jakarta Barat menjadi penyumbang kasus covid-19 tertinggi kemarin (21/7) di Ibu Kota.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menerbitkan peraturan gubernur baru untuk mengakomodasi sejumlah rencana sanksi baru bagi pelanggar PSBB Transisi
Kantor pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Kemayoran, Jakarta Pusat ditutup selama seminggu karena ada karyawannya yang terpapar covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dalam memerangi pandemi covid-19 harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang valid.
Lonjakan kasus covid-19 di Jakarta terjadi sepekan terakhir dengan total kasus mencapai 39.280 per (30/8).
Gubernur DKI Anies Baswedan mengungkapkan bahwa munculnya klaster penularan covid-19 di perkantoran terjadi karena para pekerja yang menganggap remeh interaksi terhadap sesama pekerja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved