Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus DBD di Jakarta Mulai Alami Peningkatan

Putri Anisa Yuliani
31/1/2022 15:55
Kasus DBD di Jakarta Mulai Alami Peningkatan
Petugas melakukan pengasapan (fogging) di Permukiman warga di Gandaria, Jakarta Timur.(ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

SELAIN covid-19, Pemprov DKI Jakarta juga menghadapi penyakit lainnya yakni demam berdarah dengue (DBD). Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Dwi Oktavia mengatakan, penyakit tersebut selalu ada setiap tahun namun siklus kenaikan kasus DBD biasanya terjadi pada Januari dan mencapai puncaknya sekitar Maret hingga April.

"Ya betul, angka DBD-nya memang kelihatan ada peningkatan dan memang ya polanya DBD akan naik di awal tahun, puncaknya April nanti terus baru turun," ujarnya saat dihubungi, Senin (31/1).

Siklus DBD yang terjadi pada Januari hingga April dikarenakan faktor cuaca. Untuk itu, setiap menjelang awal tahun Pemprov DKI melakukan kampanye masif kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Jadi pengendalian DBD juga jadi tantangan, karena untuk melakukan PSN kita juga meminta masyarakat di tingkat keluarga mempunyai anggota keluarga yang bertanggungjawab menjadi jumantik mandiri mengingatkan anggota keluarga yang lain di rumah dan juga mengecek jangan sampai ada yang bertelur," paparnya.

Baca juga: Bareskrim Ambil Alih Kasus Penyekapan Pengusaha di Depok

"Juga mewaspadai kalau ada keluhan demam anggota keluarga, maka kita monitor, tentu saat ini kalau ada keluhan demam yang harus kita waspada duluan memang Covid, kemudian kemungkinan DBD atau kemungkinan penyakit lain," jelasnya.

Ia menambahkan ada ciri khas lain gejala pada DBD yang berbeda dengan covid-19 yakni demam yang naik turun.

"Misalnya demamnya turun, akan menurun di hari kelima. Itu saat yang kita harus waspadai, jangan sampai kemudian terjadi perburukan kondisi pada DBD yang tidak dimonitor dengan baik. Kemudian pada saat demam terus menerus perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter ke faskes dan kemungkinan perlu dilakukan pengencekan darah dan lain, dan bisa dilihat demamnya karena apa," tukasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya