KETUA Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengaku kecewa karena salah satu rekan pengguna kursi roda dilarang masuk ke kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Rekan pengguna kursi roda bernama Abil tersebut diketahui ingin memasuki kawasan GBK pagi tadi bersama sesama rekan penggunaan kursi roda lainnya.
Alfred mengatakan, kawasan GBK dinilainya selama ini sudah memiliki fasilitas kontur jalan dan trotoar yang sangat baik sehingga ramah bagi penyandang disabilitas kursi roda.
"Jadi gini, sebenarnya rekan saya Abil pengguna kursi roda, disabilitas. Sebenarnya kalau dibilang bahwa tidak normal, yang tidak normal itu yAng melarang masuk GBK. Disabilitas itu bukan tidak normal," kata Alfred saat dihubungi, Selasa (28/12).
GBK merupakan ruang publik. Terlebih sebagai kawasan fasilitas olahraga, GBK telah direnovasi oleh pemerintah pusat sehingga mampu menjadi lokasi penyelenggaraan Asian Paragames 2018 silam. Untuk itu, justru menjadi pertanyaan apabila pengelola saat ini tak memperbolehkan penyandang disabilitas memasuki kawasan tersebut.
Baca juga: Ragunan Dikunjungi 31 ribu Pengunjung Selama Libur Akhir Pekan Lalu
"Ini yang merupakan satu tamparan bagi negara, dimana pengelolaannya di bawah naungan GBK, tapi kepemilikan masih di bawah Setneg. Jadi tentu ruang-ruang publik seperti GBK ini tidak perlu ada penolakan atau apapun aksesibilitas bagi teman-teman pengguna kursi roda, tuna netra, lansia, atau ibu hamil, atau ibu-ibu yang gunakan stroller yang bawa bayi," pungkasnya.
Ia pun melihat insiden ini disebabkan minimnya edukasi bagi para pekerja di GBK untuk bisa ramah terhadap berbagai kalangan masyarakat. Insiden ini pun disebutnya dapat menjatuhkan martabat GBK sebagai lokasi penyelenggaraan olahraga internasional.
"Akhirnya menjatuhkan legalitasnya sebagai ruang internasional, perhelatan internasional, ketika ada batasan-batasan yang memang tidam mumpuni diketahui petugas ataupun para penjaga frontliner mereka," lanjutnya. (OL-4)