Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Dana Penanggulangan Covid-19 di Kota Depok Tersisa Rp107,7 Miliar

Kisar Rajaguguk
27/7/2021 10:44
Dana Penanggulangan Covid-19 di Kota Depok Tersisa Rp107,7 Miliar
Warga mengantre untuk divaksin covid-19 di Depok, Jawa Barat.(AFP/ADEK BERRY)

DANA penanggulangan covid-19 Kota Depok tersisa Rp107,7 miliar dan mampu menjawab kebutuhan publik hingga Desember 2021.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Depok Nina Suzana mengatakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Depok untuk penanggulangan covid-19 2021, yang nilainya sebesar Rp174 miliar tersedot baru sebesar Rp66,3 miliar masih tersisa Rp107,7 miliar.

"Ditaksir, sisa anggaran penanggulangan covid-19 Rp107,7 miliar ini sangat cukup hingga akhir tahun," katanya saat dihubungi Selasa (27/7).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal Digelar di Mall Pondok Gede

Kasus positif covid-19 dan kasus meninggal akibat covid-19 di Kota Depok setiap harinya terus mengalami penambahan.

Seiring bertambahnya pasien covid-29 dan pasien meninggal karena covid-19, dana di APBD 2021 terus bertambah.

Untuk dana penanggulangan covid-19 setiap hari berubah-ubah, lantaran setiap hari kasusnya bertambah.

"Ya, dana yang keluar sudah ada Rp66,3 miliar. Sementara dana covid-19 yang masih ada Rp107,7 miliar," kata Nina.

Menurutnya, dana itu diperuntukkan untuk penanganan covid-19 yang tersebar di dinas kesehatan, dinas sosial serta gugus tugas atau di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lainnya.

"Moga-moga dana yang tersisa itu masih mencukupi sampai akhir tahun. Karena dana di APBD kita tidak akan mengganggu gugatnya. Karena itu adalah prioritas," lanjutnya.

Nina menjelaskan, jika anggaran di APBD untuk covid-19 tersebut masih tersisa, maka akan jadi dana sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) daerah.

"Jadi dana itu akan masuk ke khas negara lagi. Kemungkinan akan untuk penanggulangan covid-19 di 2022" pungkas Nina. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya