Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DINAS Pendidikan (Disdik) Kota Depok mendirikan sebanyak tujuh Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN). Pasalnya, banyak pelajar yang lulus Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak tertampung di SMPN Kota Depok.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin mengharapkan tujuh SMPN yang didirikan ini bisa menjadi solusi mengentaskan warga atau anak putus sekolah maupun anak terancam putus sekolah di Kota Depok.
"Dengan ditambah 7 SMPN diharapkan daya tampung di SMPN bisa mencapai diatas 30% atau lebih dari 9.000-an siswa dan menjadi sulusi untuk mencegah anak putus sekolah di Kota Depok," ujar Thamrin, Jumat (18/6).
Thamrin mengungkapkan penambahan SMPN disepakati setelah Pemerintah Kota melakukan kajian.
“Tiap tahun ada 36 ribu pelajar SD baik Negeri maupun Swasta, termasuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang lulus di Kota Depok, sementara daya tampung ke SMPN hanya 9.000-an,” ujarnya.
Dengan penambahan sekolah tersebut, jumlah SMPN di Kota Depok menjadi 33 yang sebelumnya hanya 26 SMPN.
“Tambahan 7 SMPN baru tersebut dipusatkan di lokasi sejumlah kecamatan di Kota Depok,” imbuhnya.
Baca juga: 17.002 Lulusan SMP di Depok tidak Tertampung di SMA-SMK Negeri
Ketujuh SMPN baru tersebut yakni SMPN 27 Kota Depok yang menumpang belajar di SD Negeri Palsunung Selatan 3 Kota Depok. SMPN 28 Kota Depok yang menumpang belajar di SMPN 8 Kota Depok. SMPN 29 Kota Depok yang menumpang belajar di SMPN 9 Kota Depok. SMPN 30 Kota Depok yang menumpang belajar di SDN Depok Baru 5 Kota Depok.
Lalu, SMPN 31 Kota Depok yang menumpang belajar di SMPN 6 Kota Depok. SMPN 32 Kota Depok yang menumpang belajar di SMPN 4 Kota Depok. Sedangkan SMPN 33 Kota Depok yang menumpang belajar di SMPN 3 Kota Depok.(OL-5)
KABUPATEN Sumedang, Jawa Barat, masih kekurangan jumlah guru ASN sekitar 2.000 orang untuk tingkat SD dan SMP. Saat ini, kekurangan itu ditanggulangi guru non ASN.
Penyebabnya kemungkinan karena jumlah lulusan dan jarak sekolah yang jauh dari masyarakat, terutama sekolah satu atap
Tahun ini, jumlah siswa yang lulus, baik SMP negeri maupun swasta, mencapai 22.687 siswa. Sementara yang tertampung untuk SMA-SMK negeri hanya 5.685 siswa.
para orangtua atau wali murid wajib mengantar jemput anak didik ke sekolah demi mencegah kegiatan berkumpul-kumpul.
SMPN 115 Jakarta menggelar acara webinar bertajuk SMABELS Entrepreneurship dengan tema Creativity on Economy menghadirkan Menparekraf Sandiaga Uno,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved