Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JURU bicara Pemerintah Kota Depok untuk covid-19, Dadang Wihana mengatakan, lonjakan kasus terlihat di dua hari terakhir. Padahal, biasanya hanya terjadi penambahan 100 kasus per hari.
Namun sejak tiga hari lalu, yakni Sabtu hingga Senin (14/6) lonjakan kasus per hari diatas 200 hingga 300-an kasus.
“Kenaikan kasus dalam tiga hari ini terjadi peningkatan luar biasa. Biasa sebelumnya 100-150 kasus, tetapi untuk hari ini melonjak sampai 200 hingga 300-an kasus,” ungkapnya, Senin (14/6).
Bahkan, kata dia pihaknya mencatat pada Minggu (13/6) lonjakan kasus terjadi sangat tinggi, yaitu hingga 350 kasus baru.
Hal itu, sambung dia disebabkan penghitungan hasil rapid test antigen reaktif dikategorikan sebagai kasus positif.
“Hingga kemarin memang ada kasus sampai 350 kasus sehari. Itu karena untuk saat ini hasil rapid test antigen yang reaktif kita masukkan sebagai kasus positif saat ini,” ungkapnya.
Penghitungan kategori kasus ini memang berbeda dari sebelumnya. Semula hanya hasil positif test swab polymerase chain reaction (PCR) saja yang dihitung sebagai kasus baru. Namun kini hasil test rapid antigen reaktif juga dihitung sebagai kasus baru.
Baca juga: Epidemiolog: Live Music dan Karaoke di DKI Tutup Dulu
“Hasil tracing kita oleh tim kan data masuk dari laboratorium dari rumah sakit lalu kita lakukan verifikasi oleh tim tracing kita. Jadi jumlah kasus kemarin memang 350 dan mungkin ada beberapa hari yang lalu yang baru diinput. Dasarmya tidak hanya swab PCR, tapi rapid test antigen juga. Sekarang data kita baik PCR maupun rapid test antigen reaktif dinyatakan positif covid. Sebelumnya hanya PCR saja,” tegasnya.
Penghitungan itu kata Dadang berdasarkan pemetaan dari Kementerian Kesehatan bahwa Kota Depok masuk dalam kategori B.
Dimana saat ini untuk mempercepat testing di daerah, yang rapid test antigen positif maka dikategorikan positif Covid-19.
“Terutama bagi mereka yang kontak erat. Misalkan satu rumah positif, maka keluarganya itu ditracing dan dilakukan langkah pertama rapid test antigen. Jika reaktif dinyatakan positif, jika negatif non-reaktif maka dilanjutkan PCR,” ungkapnya.
Kendati demikian Dadang tidak menyebut spesifik apakah penambahan kasus itu akibat libur lebaran atau bukan. Diakui dia bahwa saat ini warga menganggap aktivitas sudah seperti normal kembali.
Dilihat dari mobilitas warga yang sangat tinggi belakangan ini.
“Ada indikasi pergerakan orang saat itu kan sangat tinggi. Warga juga disinyalir saat ini sudah seperti normal. Coba lihat kepadatan lalu lintas, di pusat-pusat keramaian sudah seperti biasa.
Padahal, kita memang ada pengaturan. Contoh di sekitar setu masih ramai aktivitas padahal Satpol PP sudah melakukan pengawasan dan tidak boleh ada aktivitas tapi warga tetap melaksanakan aktivitas. Jadi memang klasternya masih klaster keluarga. Itu yang paling dominan,” pungkasnya. (OL-4)
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved