Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

MRT Jakarta Tanda Tangani Kontrak Pengerjaan Stasiun Glodok-Kota

Putri Anisa Yuliani
20/4/2021 14:14
MRT Jakarta Tanda Tangani Kontrak Pengerjaan Stasiun Glodok-Kota
Pembangunan MRT Jakarta(MI/Andri Widiyanto)

PAGI ini bertempat di Kota Tua, PT MRT Jakarta melakukan penandatanganan kontrak pengerjaan konstruksi paket CP 203 yakni pembangunan Stasiun Glodok hingga Stasiun Kota. Kedua stasiun ini adalah bagian dari MRT Fase 2A yakni Bundaran HI-Kota dan lanjutan dari Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI.

Kontraktor yang memenangkan tender pembangunan paket CP 203 adalah Joint Operations (JO) Sumitomo Mitsui Construction Company dengan Hutama Karya.

Penandatanganan kontrak pengerjaan konstruksi ini dilakukan oleh Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim dengan perwakilan Sumitomo Mitsui Construction Company Satoshi Tanitomo dan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dan Duta Besar Jepang untuk RI Kanasugi Kenji.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pengerjaan konstruksi Stasiun Glodok hingga kota ini akan menelan biaya Rp6 triliun dengan lama pengerjaan 72 bulan.

"Ditargetkan pembangunan dua stasiun ini selesai dan dapat beroperasi pada Agustus 2027. Sementara untuk pembangunan Stasiun Thamrin hingga ke Monas ditargetkan selesai pada April 2025," ujar William, Selasa (20/4).

Selain membangun dua stasiun bawah tanah, kontraktor juga akan membangun terowongan bawah tanah sepanjang 1,4 km. Konstruksi Stasiun Kota memiliki beberapa keunikan di antaranya stasiun akan memiliki tiga tingkat dengan kedalaman 30 meter.

Baca juga: Pembebasan Lahan MRT Jalur Kota-Ancol Capai Rp1,5 Triliun

Selain itu, beberapa tantangan juga dihadapi dalam pengerjaan ini termasuk di antaranya banyak situs cagar budaya yang berada di kawasan itu. Sementara itu, ia menegaskan pembangunan MRT Fase 2 ini akan mengusung konsep 'urban regeneration' yakni meninggalkan konsep 'car oriented development' dan mengedepankan 'transit oriented development' (TOD). Pihaknya akan membangun TOD di kawasan yang dilakukan Fase 2 yakni Jalan MH Thamrin, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, dan Kota.

Misalnya, Stasiun Glodok dan Kota akan terhubung dengan Halte Trans-Jakarta. Selain itu, dalam pembangunannya, terowongan penyeberangan yang ada di Kota akan diperbarui dan memiliki konektivitas dengan Stasiun Kota.

"Jalan Pintu Besar akan sepenuhnya menjadi pedestrian dan hanya untuk jalur Trans-Jakarta sehingga di kawasan itu akan menjadi 'low emission zone'. Sementara itu, pintu masuk MRT di Kota akan sepenuhnya terbenam untuk memberikan view situs cagar budaya," ungkapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya