Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Sekolah DKI Buka 7 April, Epidemiolog: Guru Harus Rajin Tes Covid

Hilda Julaika
02/4/2021 10:52
Sekolah DKI Buka 7 April, Epidemiolog: Guru Harus Rajin Tes Covid
Ilustrasi pembelajaran tatap muka(MI/Kristiadi)

DINAS Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan membuka sekolah tatap muka pada 7 April 2021. Melalui tahapan percobaan pembukaan sekolah terpilih. Menurut epidemiolog Griffith University Dicky Budiman, hal ini boleh saja dilakukan. Namun, Dicky meminta guru atau tenaga pendidik harus rutin dalam melakukan tes covid-19 setidaknya berupa tes rapid antigen.

“Guru harus lakukan skrining, harus tes berkala juga. Tidak mesti tes rapid PCR tapi tes rapid antigen juga boleh. Tapi kalau guru atau staf pendidikan yang lansia atau dengan penyakit penyerta (komorbid) sebaiknya diberikan keleluasaan untuk tidak mengajar secara offline,” kata Dicky, Jumat (2/4).

Adapun pengetesan covid-19 melalui tes antigen ini dilakukan secara berkala tiap dua pekan sekali. Namun, bisa dilakukan menggunakan metode sampling guru di sekolah yang bersangkutan sesuai dengan kemampuan.

“Ketika ada yang positif, pertama adalah melakukan mekanisme tracing antara sekolah dan tingkat puskesmas/klinik yang ditunjuk,” imbuhnya.

Selain itu, jika ada guru, staf sekolah, atau siswa yang diketahui terpapar covid-19 maka perlu ada sistem tarik rem darurat. Artinya harus ada penutupan terlebih dahulu selama dua pekan dan melakukan karantina mandiri. Seiring dengan melakukan proses pelacakan kasus.

“Kemudian, kalau dalam satu sekolah ini ada minimal dua kasus positif maka harus diliburkan dulu dua pekan. Kalau dikatakan di satu kotamadya sepertiga dari sekolah yang ada (SD/SMP/SMA) itu ada penutupan sekolah maka satu kotamadya harus tutup dulu 2 pekan untuk optimalisasi testing dan tracing,” paparnya.

Baca juga: Pemprov DKI Gelar Uji Coba Tatap Muka di 96 Sekolah

Menurutnya, kalau protokol kesehatan di sekolah dijalankan dengan konsisten dan komitmen maka secara ilmiah relatif aman. Namun, tantangan besarnya memang di konsistensi protokol tersebut yang memerlukan pengawasan ketat dan keseriusan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan rencana pembukaan sekolah akan dimulai bulan April ini.

“Nanti dilihat tanggal 7 April (pembukaan sekolah). Saat ini kita sedang verifikasi. Kalau total target siapa yang siap secara assesmen-nya,” kata Nahdiana usai rapat bersama Komisi E DPRD DKI, Rabu (31/3).

Adapun untuk indikator sekolah yang dipilih dan diizinkan untuk tatap muka sesuai dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam paparannya, disebutkan beberapa indikator tersebut di antaranya, pengaturan tempat duduk 1,5 meter antar siswa. Kemudian untuk rata-rata peserta didik dalam satu kelas maksimal 50%.

Selain itu, harus menyiapkan fasilitas seperti, wastafel/tempat cuci tangan dengan air berish yang mengalir di gerbang sekolah dan depan ruang kelas. Kemudian, menyediakan masker cadangan untuk peserta didik, mempunyai thermal gun yang cukup.

Selain itu, hal yang paling penting dan ditekankan harus melibatkan orangtua. Baik dalam pengaturan kedatangan dan penjemputan siswa.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya