Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho mengatakan, ada organisasi masyarakat (ormas) hingga partai politik (parpol) yang meminta anggotanya untuk disuntik vaksin Covid-19 lebih dulu dibandingkan kelompok prioritas. Hal ini didapat oleh Ombudsman Jakarta Raya saat melakukan pertemuan dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta beberapa pekan lalu.
Padahal, ormas dan parpol bukanlah kelompok rentan yang dijadikan prioritas vaksinasi covid-19.
"Ketika meminta Dinkes DKI membuka dokumen permintaan vaksin kepada mereka, kami menemukan banyak permintaan dari pihak yang mengeklaim sebagai penyelenggara pelayanan publik, termasuk ormas, parpol, dan kelompok masyarakat lain," kata Teguh dalam keterangan resmi Selasa (30/3).
Ia mengatakan, sudah dijelaskan bahwa sesuai aturan yang berlaku, kelompok prioritas sudah ditetapkan dari kalangan petugas kesehatan, lansia, dan pekerja pelayanan publik.
Namun, Dinkes DKI tidak memiliki kemampuan verifikasi sehingga seluruh proses verifikasi data diserahkan ke masing-masing institusi yang menyerahkan target vaksin.
Teguh mencatat, ada ruang untuk menambah peserta vaksinasi yang tidak termasuk kelompok prioritas yang sudah ditentukan.
"Pada akhirnya Dinkes melakukan maladministrasi terus-menerus karena memberikan vaksin kepada pihak yang tidak masuk ke dalam target tahapan tersebut," kata Teguh.
Teguh melanjutkan, vaksinasi yang berkeadilan dengan mendahulukan kelompok prioritas menjadi sulit secara teknis dan memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki akses langsung kepada penyelenggara vaksinasi. Terlebih lagi kepada orang-orang yang memiliki kekuatan politik atau yang berada dalam kekuasaan.
Seperti diketahui, ada sejumlah kasus vaksinasi Covid-19 di Jakarta yang tidak tepat sasaran dan sudah terungkap. Kasus pertama adalah penyuntikan vaksin terhadap selebgram Helena Lim pada penyuntikan tahap 1 untuk petugas kesehatan. Kasus kedua ditemukan saat penyuntikan vaksin Covid-19 untuk pedagang pasar.
Banyak ditemukan kenalan pedagang hingga asisten rumah tangga (ART) ikut divaksinasi. Ketiga adalah penyuntikan keluarga anggota DPR RI dan merembet ke DPRD DKI Jakarta yang mana meminta keluarga dari anggota dewan tersebut ikut divaksin. (Put/OL-09)
Kontrol rutin pekerjaan harus setiap hari dilakukan untuk memastikan jajaran di dua SKPD bekerja dengan optimal meski dipimpin oleh satu orang.
Setiap ASN yang akan naik jabatan diberikan dua pilihan: mengundurkan diri atau dicopot bila kinerja tidak mencapai target atau terdapat kesalahan fatal.
TGUPP memiliki peranan yang cenderung mendominasi pejabat struktural di Pemprov DKI Jakarta. Tim itu juga tidak memiliki kewenangan untuk membuat dan mengimplementasikan kebijakan.
PEMPROV DKI Jakarta belum lama ini melaksanakan seleksi terbuka 17 jabatan eselon II.
Seleksi terbuka, merupakan amanah dari Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
TIDAK mudah menyelenggarakan pemerintahan daerah (pemda), di tengah pandemi covid-19.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved