Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
ANGGOTA DPRD DKI Komisi E Ima Mahdiah menyesalkan tidak adanya transparansi yang detail terkait penggunaan anggaran Formula E. Ima mengaku di Rapat Badan Anggaran (Banggar) DKI, PT Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta hanya memberikan data anggaran yang sifatnya gelondongan saja.
Ima mengatakan tidak transparannya penggunaan anggaran ini memunculkan kecurigaan adanya penggelembungan anggaran.
“Kita jadi curiga karena tidak terbuka. Kepada kami saja tidak terbuka apalagi ke masyarakat. Masyarakat juga bilang nih, kenapa Mbak Ima tidak komentar. Dibilang saya dapat duit juga lah. Duit dari mana. Itulah masyarakat. Yang saya pastikan ketika mereka terbuka kami akan sampaikan ke masyarakat,” kata Ima kepada wartawan, Kamis (25/3).
Baru-baru ini, melalui laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta, diketahui kalau Pemprov DKI dan PT Jakpro sudah membayarkan uang untuk Formula E mencapai hampir Rp1 triliun. Sementara selama ini yang disampaikan ke public hanya pembayaran untuk commitment fee sebesar Rp560 miliar.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Ragu Formula E Menguntungkan
Kemudian, melalui audit BPK DKI tersebut, ternyata sudah ada penarikan dana bank garansi sebesar Rp430 miliar dari total hampir Rp983,31 miliar pada 2019-2020. Ima menyayangkan tak ada laporan ini ke pihak DPRD DKI dan publik. Padahal menurutnya kalau sumber pendanaan tersebut dari APBD DKI harusnya disampaikan ke parlemen dan dikembalikan dulu ke APBD DKI.
“Saya belum tahu progres dan prosedurnya seperti apa. Kalau itu anggaran DKI harus baliknya ke APBD DKI. Dana yang di Jakpro itu juga APBD DKI. Jakpro harus terbuka kepada kami. Karena kami dipaparkan di Banggar cuma gelondongan saja,” keluhnya.
“Harus terbuka. Karena kami sebagai pengawas. PMD ini banyak yang diusulkan Pemprov,” pungkasnya.
Hasil audit BPK DKI Jakarta mencatat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan pembayaran kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E atas penyelenggaraan acara olahraga tersebut senilai 53 juta poundsterling Inggris atau setara Rp983,31 miliar pada 2019-2020.
"Berdasarkan penelitian transaksi keuangan terkait penyelenggaraan Formula E diketahui pembayaran yang telah dilakukan kepada FEO adalah senilai GBP 53 ribu atau setara Rp983,31 miliar," tulis BPK dalam Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2019 sebagaimana dikutip Media Indonesia, Jumat (19/3).
Rincian pembayaran itu terdiri dari fee senilai 20 juta poundsterling Inggris atau setara Rp360 miliar yang dibayarkan pada 2019. Lalu, fee senilai 11 juta poundsterling Inggris atau Rp200,31 miliar yang dibayarkan pada 2020. Lalu untuk bank garansi sebesar Rp423 miliar.(OL-5)
AJANG Formula E kembali digelar di Jakarta, Sabtu (21/6), sekaligus menandai komitmen berkelanjutan ABB dalam mendorong mobilitas ramah lingkungan dan elektrifikasi industri.
Balapan di Jakarta dimenangi Dan Ticktum yang tampil stabil sepanjang lomba.
PEMBALAP asal Inggris, Dan Ticktum mengaku cukup emosional setelah berhasil keluar sebagai juara di balapan Formula E Jakarta 2025 di Jakarta International ePrix Circuit.
PEMBALAP tim CUPRA KIRO, Dan Ticktum, meraih kemenangan perdananya di Kejuaraan Dunia Formula E.
Mitch Evans mengaku antusias kembali berlaga di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang menjadi lokasi putaran ke-12 Kejuaraan Dunia Formula E 2024-2025.
Jakarta memiliki keunikan tersendiri sebagai tuan rumah karena lokasi sirkuit yang berada di tengah kota namun tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved