Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
ANGGOTA DPRD DKI Komisi E Ima Mahdiah menyesalkan tidak adanya transparansi yang detail terkait penggunaan anggaran Formula E. Ima mengaku di Rapat Badan Anggaran (Banggar) DKI, PT Jakpro dan Pemprov DKI Jakarta hanya memberikan data anggaran yang sifatnya gelondongan saja.
Ima mengatakan tidak transparannya penggunaan anggaran ini memunculkan kecurigaan adanya penggelembungan anggaran.
“Kita jadi curiga karena tidak terbuka. Kepada kami saja tidak terbuka apalagi ke masyarakat. Masyarakat juga bilang nih, kenapa Mbak Ima tidak komentar. Dibilang saya dapat duit juga lah. Duit dari mana. Itulah masyarakat. Yang saya pastikan ketika mereka terbuka kami akan sampaikan ke masyarakat,” kata Ima kepada wartawan, Kamis (25/3).
Baru-baru ini, melalui laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta, diketahui kalau Pemprov DKI dan PT Jakpro sudah membayarkan uang untuk Formula E mencapai hampir Rp1 triliun. Sementara selama ini yang disampaikan ke public hanya pembayaran untuk commitment fee sebesar Rp560 miliar.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Ragu Formula E Menguntungkan
Kemudian, melalui audit BPK DKI tersebut, ternyata sudah ada penarikan dana bank garansi sebesar Rp430 miliar dari total hampir Rp983,31 miliar pada 2019-2020. Ima menyayangkan tak ada laporan ini ke pihak DPRD DKI dan publik. Padahal menurutnya kalau sumber pendanaan tersebut dari APBD DKI harusnya disampaikan ke parlemen dan dikembalikan dulu ke APBD DKI.
“Saya belum tahu progres dan prosedurnya seperti apa. Kalau itu anggaran DKI harus baliknya ke APBD DKI. Dana yang di Jakpro itu juga APBD DKI. Jakpro harus terbuka kepada kami. Karena kami dipaparkan di Banggar cuma gelondongan saja,” keluhnya.
“Harus terbuka. Karena kami sebagai pengawas. PMD ini banyak yang diusulkan Pemprov,” pungkasnya.
Hasil audit BPK DKI Jakarta mencatat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan pembayaran kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E atas penyelenggaraan acara olahraga tersebut senilai 53 juta poundsterling Inggris atau setara Rp983,31 miliar pada 2019-2020.
"Berdasarkan penelitian transaksi keuangan terkait penyelenggaraan Formula E diketahui pembayaran yang telah dilakukan kepada FEO adalah senilai GBP 53 ribu atau setara Rp983,31 miliar," tulis BPK dalam Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2019 sebagaimana dikutip Media Indonesia, Jumat (19/3).
Rincian pembayaran itu terdiri dari fee senilai 20 juta poundsterling Inggris atau setara Rp360 miliar yang dibayarkan pada 2019. Lalu, fee senilai 11 juta poundsterling Inggris atau Rp200,31 miliar yang dibayarkan pada 2020. Lalu untuk bank garansi sebesar Rp423 miliar.(OL-5)
Jakarta memiliki keunikan tersendiri sebagai tuan rumah karena lokasi sirkuit yang berada di tengah kota namun tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Pameran itu, kata Pramono, merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta sekaligus upaya memperkuat posisinya sebagai calon Top 20 Global City.
Bukan hanya balapan, Formula E Jakarta ini akan meriahkan band artis papan atas, seperti Andre Taulany and Friends, Idol Group JKT48, Maliq & D’Essentials, Novia Bachmid dan band Tipe-X
Penjualan tiket resmi ABB FIA Formula E Jakarta E-Prix 2025 dibuka! Nikmati aksi balap mobil listrik Gen3 Evo dengan pilihan tiket mulai Rp500.000.
Agar Pemprov DKI mencari sumber-sumber pendanaan lainnya, seperti mendapatkan sponsor atau melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta
BALAP Formula E akan kembali digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, pada 21 Juni 2025. Adapun tahun ini menjadi ajang ketiga kalinya Jakarta menjadi tuan rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved