Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIM Disaster Victim Identification (DVI) Polri terus berjalan dan bekerja untuk mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj-182.
Terkini, tim DVI telah memeriksa seluruh kantong jenazah dan juga properti secara keseluruhan.
"Tim DVI juga berhasil merekonsiliasi dan berhasil mengidentifikasi 1 korban lagi dengan menggunakan metode DNA dan medis," papar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono, di RS Polri, Jakarta, Selada (2/3).
Rusdi menyebut korban yang berhasil diidentifikasi atas nama Razana, seorang perempuan berusia 57 tahun. "Jadi dengan keberhasilan identifikasi padahari ini, jumlah seluruhnya korban yang berhasil di identifikasi oleh tim DVI sebanyak 59 korban, 30 laki-laki dan 29 perempuan," ungkapnya.
Adapun metode yang digunakan untuk identifikasi ini, di antaranya 13 dengan menggunakan sidik jari, kemudian 46 dengan metode DNA dan seluruh jenazah telah diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan.
"Dari 62 korban, 59 berhasil diidentifikasi ada 3 yang belum berhasil diidentifikasi yaitu korban pertama atas nama Arcana Nanik Wahyudi ini laki-laki berumur 7 bulan," papar Rusdi.
Kemudian, lanjut Rusdi, korban kedua atas nama Dania, perempuan berusia 2 tahun, dan korban ketiga atas nama Panca Widya Nursanti, seorang perempuan berusia 46 tahun.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Jakarta menuju ke Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari silam.
Jasa Raharja telah menyelesaikan santunan kepada ahli waris korban pesawat sebanyak 58 dari 59 korban teridentifikasi. Sementara untuk Khasanah, masih dalam proses.
Korban terjamin Jasa Raharja dan besaran santunan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 15/PMK.010/ 2017. Bagi seluruh korban meninggal dunia, masing-masing ahli warisnya berhak menerima santunan sebesar Rp50 juta. (OL-4)
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved