Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Penumpang KRL Turun Sampai 70% Selama PPKM

Putri Anisa Yuliani
06/2/2021 18:30
Penumpang KRL Turun Sampai 70% Selama PPKM
Ilustrasi(Antara)

PT KAI Commuter menyebut dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di Jakarta yang searah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jumlah penumpang KRL Jabodetabek turun hingga 70%.


Direktur Utama PT KAI Commuter Wiwik Widayanti mengatakan sebelum adanya pandemi covid-19, rata-rata jumlah penumpang harian KRL Jabodetabek mencapai 1 juta penumpang.

"Saat pandemi jumlahnya turun sampai 70%. Rata-rata 300 ribu sampai 375 ribu per hari," kata Wiwik dalam konferensi pers daring, Jumat (5/2).


Saat PSBB Transisi jilid 2 yang berlangsung sejak 12 Oktober 2020 sampai 10 Januari 2021, jumlah penumpang KRL sempat meningkat hingga 400 ribu penumpang per hari terutama pada November 2020.


"Tapi, saat PSBB ketat atau PPKM dj Januari ini, jumlahnya kembali turun menjadi 300 ribu per hari," jelas Wiwik.


Dalam kesempatan yang sama VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan kebijakan PSBB membuat 70% KRL Jabodetabek kosong.

Bilapun ada kepadatan, hal itu terjadi hanya di beberapa gelintir gerbong saja di jam-jam tertentu seperti jam sibuk yakni pukul 06.00 - 08.00.

"Kalaupun ada antrean memang harus karena kita menerapkan 'physical distancing'. Jadi mau tidak mau harus. Tetapi sesungguhnya kalau ada gerbong yang padat saya pastikan itu tidak terjadi di semua gerbong, di semua rangkaian. Karena 70% KRL kosong," ujarnya.

Ia mengatakan kepadatan penumpang masih terjadi di jam sibuk karena tidak semua perusahaan menerapkan sistem sif kerja.

"Jam sibuk memang bergeser tapi tetap terpusat di jam 06.00-08.00 WIB. Ini perlu kerjasama semua pihak supaya menyebar jam kerja agar tidak terjadi kepadatan di satu waktu," tandasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya