Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ternyata, di Jakarta Lebih Banyak Laki-laki Dibanding Perempuan

Putri Anisa Yuliani
22/1/2021 15:43
Ternyata, di Jakarta Lebih Banyak Laki-laki Dibanding Perempuan
Warga melintas di pedestrian kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (2/7/2020)(DOK.MI /FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI.)

BADAN Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis data kependudukan terbaru hasil survei kependudukan yang dilakukan di 2020. Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan ada lebih banyak jumlah laki-laki di Jakarta dibandingkan perempuan.

Dari total jumlah penduduk Jakarta sebanyak 10,56 juta jiwa, sebanyak 50,51% atau 5,33 juta jiwa adalah laki-laki. Sementara sebanyak 49,49% atau 5,23 juta jiwa adalah perempuan.

"Kalau dalam bahasa statistik maka bisa dikatakan bahwa rasio jenis kelamin penduduk laki-laki dan perempuan di Jakarta adalah ada 102 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Jakarta," kata Buyung dalam konferensi pers daring, Jumat (22/1).

Baca juga : Oral Seks di Halte Jakpus, Polisi Selidiki Para Pelaku

Rasio jenis kelamin dengan angka yang tertinggi ada di Jakarta Pusat yakni ada 104 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di Jakarta. Sementara itu, rasio terendah ada di Jakarta Timur yakni 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.

Rasio jenis kelamin di mana laki-laki lebih banyak daripada perempuan di Jakarta ini sama dengan hasil survei BPS pusat terhadap keseluruhan penduduk di Indonesia. 

Penduduk laki-laki secara keseluruhan di Indonesia berjumlah 136 juta jiwa atau 50,58% dari penduduk Indonesia. Penduduk perempuan berjumlah 133,54 juta jiwa atau 49,42%. 

Sementara itu, dari segi usia, jumlah penduduk dengan usia lansia mengalami peningkatan dari 3,06% pada survei 2010 menjadi 5,02% dari total penduduk Jakarta pada survei 2020.

Sementara untuk penduduk usia 0-14 tahun menurun dari 23,91% pada survei 2010 menjadi 23% pada survei pada 2020.

"Dalam periode yang sama, untuk penduduk usia produktif yakni 15-64 tahun mengalami penurunan dari sebelumnya mencapai 73,01% menjadi 71,98%," jelas Buyung. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya