Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIM SAR gabungan saat ini fokus pada pencarian keberadaan kotak hitam dari cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Hal ini sekaligus untuk membantah informasi yang menyebut perekam suara kokpit itu telah ditemukan.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen (Mar) Rasman selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan pihaknya akan terus mencari keberadaan CVR. "Khusus untuk masalah CVR, bahwa sampai saat ini belum kita temukan. Yang beredar di gambar adalah baru casing-nya," kata Sarman di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin.
Selain itu, terang dia, tim SAR juga masih mencari bagian tubuh korban dan puing-puing pesawat. "Body part tetap diutamakan karena ini menjadi harapan bagi keluarga korban. Kedua, ialah serpihan juga tetap diprioritaskan. Berikutnya, ada CVR banyak menjadi pertanyaan," katanya.
Ia menyebut jumlah penyelam yang diturunkan untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat nahas di perairan Kepulauan Seribu bertambah menjadi 310 orang. Selain dengan metode penyelaman, Rasman mengatakan pencarian di atas permukaan tetap dilakukan menggunakan alutsista. "Kapal 62 unit, alutsista berukuran kecil 21 unit. Itu seperti sea rider, jetski. Kemudian pesawat udara jadi 13 unit dan ambulans 37 unit."
Rencananya, lanjut Rasman, operasi SAR juga akan memperluas pencarian udara. Pasalnya, seiring berjalannya waktu, terpantau banyak serpihan yang terbawa arus dan semakin menjauh. "Tapi akan menggeser sedikit ke arah pantai karena angin dari kemarin dari barat ke selatan sehingga ada yang hanyut akan bergeser ke arah Tanjung Kait," terang Rasman.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Marsekal Madya (Purn) Bagus Puruhito membeberkan status masa operasi SAR terkait dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Posko JICT II Tanjung Priok diperpanjang selama tiga hari.
"Diputuskan bahwa operasi SAR gabungan dalam rangka pencarian atau evakuasi Sriwijaya Air SJ-182 saya perpanjang tiga hari. Saya ulangi, saya perpanjang tiga hari. Berarti sampai dengan Senin (18/1). Artinya, setelah itu kita evaluasi kembali dan kita putuskan selanjutnya," ujar Bagus Puruhito, Jumat (15/1).
Kemarin, Komandan Disaster Victim Identification (DVI) Polri Kombes Hery Wijatmoko mengaku telah menerima 162 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat nahas itu. "Itu data postmortem kami terima dari posko 1 Tanjung Priok," ujar Hery di RS Polri.
Ia mengemukakan, dari 162 kantong jenazah tersebut, 152 kantong tengah diperiksa untuk mengidentifikasi korban. Tim DVI juga menerima 74 kantong properti serta 288 sampel DNA dari keluarga korban. (Faj/J-2)
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved