Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KAPAL Riset Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), telah menemukan lokasi cockpit dan ekor pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan kapal tersebut kini masih berada di area pencarian sekitar Kepulauan Seribu.
Setelah ditemukan Flight Data Recorder (FDR), pihaknya bersama tim SAR terus berupaya mencari cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi bagian kotak hitam (black box). Pencarian CVR ini dilakukan menggunakan robot bawah laut.
"Biasa kita kenal dengan nama Remotely Operated Vehicle (ROV)," kata Hammam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/1).
ROV telah diterjunkan sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. ROV dilengkapi dengan Ultra Short Baseline (USBL) yang dapat menunjukkan posisi koordinat.
Baca juga : Hari Keenam, Operasi SJ-182, Terkumpul 239 Bagian Tubuh Korban
Menurutnya, ROV yang turun ke dasar dapat melihat setiap potongan benda yang ditemukan di dasar laut. Termasuk mengetahui posisi letak puing pesawat.
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Djoko Nugroho mengatakan ada dua dari 34 titik lokasi potongan SJ 182, yang diduga merupakan bagian cockkpit pesawat.
"Melalui monitor ruang kendali ROV di kapal BJ IV, diduga bagian tersebut adalah throttle, dan juga terdapat sebuah bagian besar yang diduga kuat merupakan ekor pesawat, dimana CVR dan FDR berada," kata Djoko.
Data penemuan lokasi 34 titik dari potongan-potongan bagian pesawat tersebut, BPPT sudah berkoordinasi dengan KNKT. Selanjutnya data 34 titik diteruskan kepada tim penyelam untuk melakukan penyisiran.
"Kami memulai penyisiran dari tengah. Dengan memulai dari kotak 20x20 meter persegi yang terdekat dengan posisi ditemukannya FDR, agar pencarian menggunakan ROV bisa lebih detail," ujarnya. (OL-2)
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved