Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KEPALA Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono meminta keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182 menerima hasil identifikasi korban yang telah dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Ia mengatakan tim DVI diisi para profesional dan ahli forensik yang berpengalaman.
Rusdi mengatakan sebanyak 306 personel yang terdiri dari Polri, TNI, Kementerian Kesehatan, dan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia akan bekerja sama mengidentifikasi jenazah korban.
"Tim sudah bekerja dengan profesional. Apa yang didapat tim akan disampaikan pada keluarga, sehingga keluarga akan betul bisa memahami akan hal-hal yang telah dikerjakan," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1).
Baca juga: Kemenhub: Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Laik Terbang
Selain itu, Rusdi memastikan pihaknya akan memberikan kemudahan bagi keluarga korban yang ingin mengambil jenazah di RS Polri. Seperti diketahui, satu korban kecelakaan telah teridentifikasi hari inu, yakni Okky Bisma yang merupakan flight attendant atau pramugara.
"Keluarga akan kita permudah, bisa datang ke sini. Nanti rencana akan kita serahkan di sini, nanti dibantu proses itu semua. Pemerintah akan memudahkan kita semua," kata Rusdi.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak telah hilang kontak pada Sabtu (9/1). Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB.
Kronologis hilangnya kontak, pesawat SJ 182 8735 PK CLC Soetta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB pesawat terpantau pada ketinggian 1700 kaki dari Jakarta. Diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki, dengan mengikuti standard instrument departure.
Pada pukul 14.40 WIB Jakarta Route melihat pesawat Sriwijaya Air tersebut tidak pas mengikuti arah koordinat 075 derajat, melainkan ke barat laut (north west). Air Traffic Controller (ATC) langsung melaporkan arah pesawat, tapi dalam hitungan detik pesawat itu hilang dari radar.
Pesawat diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Total manifest tercatat 50 orang penumpang, terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi serta 12 kru pesawat. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved