Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
KEPALA Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok Nina Suzana optimistis pendapatan asli daerah (PAD) Kota Depok tahun 2020 bisa mencapai target yang telah ditetapkan. "Hingga awal Desember ini pajak daerah yang sudah terkumpul sebesar Rp899 miliar dari target PAD yang telah ditetapkan yaitu Rp1,1 triliun," kata Nina, kemarin.
Menurut dia, penyumbang terbesar terhadap pajak daerah ialah dari pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), serta pajak restoran dan pajak reklame. "Untuk PBB hingga 4 November 2020 angkanya mencapai Rp260 miliar. Perolehan ini sudah melampaui target yang kami tetapkan, yaitu Rp193 miliar. Belum dari sumber pendapatan lainnya," ujarnya.
Kendati demikian, Nina menyebut sumber pendapatan yang paling anjlok ialah dari sektor hiburan. Hal itu lantaran saat pandemi covid-19 tidak ada tempat hiburan yang beroperasi, seperti karaoke dan bioskop.
"Tetapi bisa kita tutupi dengan pajak air tanah dan sumber pendapatan lainnya. Mudah-mudahan hingga akhir Desember PAD bisa maksimal, sesuai target yang ditetapkan," pungkasnya. (KG/Ant/J-2)
Integrasi ini sebagai solusi atas permasalahan administrasi pertanahan dan perpajakan yang selama ini berjalan terpisah.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berpotensi menyumbang pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar daerah mandiri secara fiskal.
Ayep Zaki juga ingin menjadikan Sukabumi sebagai Kota Wakaf, sejalan dengan program kerjanya bersama Wakil Wali Kota terpilih, Bobby Maulana.
Ayep Zaki akan bekerja sama dengan seluruh kedinasan yang punya kemampuan menaikkan PAD.
Khoirudin tidak mau menyepelekan hal ini, karena 15 kewenangan ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved