Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza menegaskan pihaknya tidak ingin terburu-buru melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Ia akan melakukan kajian dan membahasnya dengan lintas SKPD.
"Sekolah dibuka, nanti itu kita akan kaji, akan teliti, bahas. Tentu ada mekanismenya, di internal kami akan bahas dengan dinas terkait, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan lain-lain, juga dengan para pakar, epidemiologi, dan sebagainya," ungkapnya di Balai Kota, Jumat (20/11).
Pihaknya belum dapat segera memutuskan kesiapan Jakarta untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka. Ia akan terus memantau perkembangan kasus covid-19.
Baca juga: SKB 4 Menteri, Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Awal 2021
Melaksanakan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi setelah lama menjalankan pembelajaran jarak jauh tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
"Belum bisa diputuskan siap atau tidak. Ini kan virus corona bukan seperti kita bikin jalan, 'Pak ini tinggal 10% lagi selesai, bisa dijalankan'. Bisa jadi minggu depan tiba-tiba meningkat, minggu depan menurun. Ini kan soal virus, enggak bisa begitu. Jadi semua sangat bergantung pada fakta dan data yang ada. Ini sangat dinamis jika bicara virus corona. Kan kita lihat, kurva masih turun naik di seluruh indonesia, termasuk Jakarta," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah akan dimulai kembali per Januari 2021. Hal ini berlaku untuk semua zona meski pandemi covid-19 belum reda.
Dengan begitu, peta warna risiko Covid-19 tidak lagi menjadi acuan pembukaan sekolah. Namun, pemerintah daerah memiliki kewenangan mutlak untuk mengeluarkan izin pembelajaran tatap muka (PTT) ini menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Dimulainya PTT pada Januari 2021 ini merupakan keputusan bersama empat menteri yakni Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Keputusan tersebut disepakati oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.(OL-4)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Kasus pencatutan KTP dalam Pilkada Jakarta kali ini ialah perkara serius, amat serius.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta tahun ini hanya 15-20 ribu jiwa.
Tiga pasangan calon (paslon) siap bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk bisa memimpin Jakarta.
Warga Jakarta diimbau agar berhati-hati dengan praktik politik uang, terlebih di masa tenang saat ini.
Perbandingan Hak Keuangan TGUPP dengan TKD PNS DKI Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved