106 Santri & Pengasuh Ponpes di Bojongsari Depok Positif Covid-19

Kisar Rajaguguk
17/11/2020 08:34
106 Santri & Pengasuh Ponpes di Bojongsari Depok Positif Covid-19
Ilustrasi santri pesantren menjalani pemeriksaan kesehatan(ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

SEBANYAK 106 santri dan pengasuh salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, positif covid-19.

Atas temuan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memberlakukan pembatasan aktivitas sekitar lokasi.

"Pemkot Depok memberlakukan karantina mandiri untuk satu kompleks dan memberlakukan pembatasan aktivitas sekitar Ponpes," ucap juru bicara Pemkot Depok untuk covid-19 Dadang Wihana, Selasa (17/11).

Pemberlakuan karantina dan pembatasan aktivitas di ponpes guna mencegah potensi penyebaran covid-19 yang lebih luas.

Sebelumnya, Senin (11/11), diketahui 39 santri dan pengasuh ponpes setempat positif covid-19. Mereka menjalani isolasi di ponpes. Sedangkan 221 orang lainnya menjalani swab tes.

Swab tes dilakukan petugas medis Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Kota Depok. Swab tes untuk 221 orang santri dan pengasuh ponpes dilakukan pada Selasa (12/11).

"Dari 221 orang yang di swab tes itu hasilnya 106 orang positif covid-19," ujar Dadang.

Baca juga: Pandemi belum Berakhir, Ponpes Buntet Sarankan Reuni 212 Ditunda

Dengan meroketnya kasus covid-19, maka ponpes tersebut dijadikan tempat isolasi pasien covid-19.

"Pasien yang positif isolasi di kamar tersendiri di ponpes. Sedangkan pasien yang bergejala atau orang tanpa gejala (OTG) dipindah ke Rumah Sakit (RS) rujukan Pemkot," imbuh Dadang.

Ditegaskan, untuk sementara ini proses belajar mengajar di Ponpes Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari ditiadakan.

"Di ponpes ini hanya ada aktivitas isolasi. Sedangkan untuk santri dan pengasuh negatif covid-19 dipulangkan ke rumah mereka masing-masing," tuturnya.

"Santri dan pengasuh yang belum keluar hasil swab tes ditempatkan di kamar tersendiri. Untuk santri dan pengasuh yang negatif covid-19 dipulangkan dengan mengisi nama dan tempat tinggal pada formulir," paparnya.

Dalam isian formulir disepakati untuk di monitor masing-masing, puskesmas domisili mereka.

"Tim surveilans Puskesmas melakukan monitor santri dan pengasuh yang negatif covid-19, termasuk yang pulang ke rumahnya masing-masing," pungkasnya.

Terpisah, Kepala bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Romulo Hutauruk mengatakan sejak Minggu (15/11) pagi, Ponpes di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok telah di lockdown.

"Sejak hari Minggu (15/11) ponpes di lockdown. Hal itu karena terdapatnya 143 orang santri dan pengasuh (106+37) positif covid-19," ucap Romulo, Selasa (17/11).

Dengan meroketnya angka covid-19 di Kota Depok, lanjut Romulo, tim penanggulangan bencana DPKP Kota Depok telah melakukan bersih-bersih di Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) Kota Depok karena Wisma Makara tersebut segera difungsikan untuk isolasi mandiri.

Hingga Senin (16/11) malam, pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Depok mencapai 8.418 orang. Dari jumlah itu meninggal 234 orang.

Sedangkan pasien tanpa gejala mencapai 1.115 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 120 orang dan pasien orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 307 orang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya