Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Menggapai Cita Transportasi Bermutu

Insi Nantika Jelita
16/11/2020 03:10
Menggapai Cita Transportasi Bermutu
Sebuah rangkaian kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) saat akan melaksanakan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur.(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek pembangunan LRT Jabodebek berjalan te pat waktu dan dapat beroperasi pada pertengahan 2022.

Ia menjelaskan pembangunan transportasi itu merupakan capaian pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan angkutan massal bermutu tinggi di kota besar.

“Kenapa Presiden Jokowi ingin di kota besar harus ada angkutan massal bermutu tinggi, seperti LRT ini? Agar ada satu standar tertentu, banyak masyarakat dapat menggunakan angkutan massal dengan layanan yang baik,” jelas Budi dalam keterangan resminya, kemarin.

Budi langsung melakukan uji coba sistem persinyalan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek dari Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII)-Stasiun Harjamukti, Cibubur, pergi pulang.

Dalam tinjauannya, Menhub mengecek ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau backup operating control center (BOCC) di Stasiun Harjamukti, Cibubur. Dirinya juga membagikan masker ke pekerja yang menangani proyek LRT Jabodebek.

“Pembangunan ini juga harus selesai tepat waktu dan dilaksanakan dengan patuhi protokol kesehatan,” ujar Budi.

Dijelaskan, pembangunan LRT Jabodebek tahap I terdiri dari tiga lintas pelayanan, yaitu Lintas Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur, dengan total panjang jalur sepanjang 44,43 km yang melintasi 17 stasiun.

Hingga 6 November 2020, progres pembangunan LRT Jabodebek tahap I sudah mencapai 79,055% dengan rincian untuk Lintas Cawang-Cibubur 91,779%, Lintas Cawang- Kuningan-Dukuh Atas 75,162%, dan Lintas Cawang-Bekasi Timur 72,983%.

Kehadiran LRT Jabodebek diharapkan pemerintah dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan. Dengan headway atau waktu tunggu antarkereta 3-6 menit, waktu tempuh dari Cibubur sampai ke Dukuh Atas sepanjang 26 km dapat ditempuh selama 39 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.

Sementara itu, waktu tempuh dari Bekasi Timur sampai ke Dukuh Atas sepanjang 30 km dapat ditempuh selama 45 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Jika menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuhnya bisa 2 sampai 3 jam.

Proyek pembangunan LRT Jabodebek di - lengkapi dengan teknologi yang modern, yakni U-shaped girder, teknologi girder berbentuk U yang diadaptasi dari Systra Prancis karena desainnya yang ramping, menyesuaikan dengan ketersediaan ruang di Jakarta.

Budi menuturkan kapasitas LRT Jabodebek memuat ratusan ribu orang per hari. “Satu hari LRT Jabodebek akan angkut 500 ribu orang. Kalau KRL kan 1.100.000, ini 500 ribu dari dua tempat, dari arah Bogor dan Bekasi,” kata Budi.

Menhub menyampaikan LRT Jabodebek memiliki 31 trainset. Headway atau waktu tunggu antarkereta berkisar 3-6 menit.

Budi mengaku terkesan dengan moda transportasi itu. Ia mengaku bangga bisa menjajal LRT. “Saya bangga bahwa anak bangsa bisa membangun LRT dengan kemampuannya sendiri,” katanya.

Terlebih, pembangunan LRT Jabodebek yang dilakukan PT Adhi Karya (persero) Tbk itu memperoleh dua rekor Muri. (Ins/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik