Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Kota Jakarta Timur terus mengupayakan pengendalian genangan di sepanjang Jalan MT Haryono-Jalan DI Panjaitan, Jatinegara. Salah satu upayanya adalah dengan proyek pembuatan sumur resepan.
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kota Jakarta Timur Kusmanto mengatakan pihaknya menargetkan terbangun 900-1.000 sumur resapan akan dibuat di setiap bangunan pemerintah maupun bangunan swasta di halaman gedung.
“Jadi, dari 32 gedung bisa membuat 5 bahkan 10 sumur resapan sesuai dengan luas gedungnya,” ujar Kusmanto.
Program ini akan dijalankan tahun ini.
Baca juga: Anggaran Banjir DKI Rp4 Triliun, Pemprov Diminta Serius Kelola
Kusmanto mengatakan dengan adanya sumur resapan diharapkan mampu mengatasi genangan air di sepanjang Jalan MT Haryono - Jalan DI Panjaitan. Hal ini juga mampu meningkatkan tingkat ekonomi pergedungan di sepanjang jalan tersebut.
Ia menyampaikan, ketika wilayah perkantoran atau pergedungan bebas banjir akan menarik para investor untuk menyewa atau membuka perkantoran di wilayah tersebut.
“Selain upaya mengatasi genangan juga dapat meningkatkan ekonomi tentunya, ketika lingkungan bebas banjir tentunya perkantoran juga lancar perekonomiannya,” tambahnya. (OL-1)
Pembangunan sumur resapan pada prinsipnya sebagai upaya pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air dengan menyerapkan air ke dalam tanah.
Peresmian diawali dengan seremonial di Dusun Banjarharjo 1, dilanjutkan dengan ramah tamah bersama warga
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap banjir.
PELAKSANA Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum menepis informasi yang beredar di media sosial terkait penutupan sumur resapan.
Keberadaan sumber air bersih tersebut dirasakan langsung oleh 250 kk warga desa setempat atau 700 hingga 1.000 jiwa.
Hal itu salah satu upaya untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan. "Banjir itu kan sifatnya rutinitas saat musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved