Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Minggu Puncak Arus Balik, Waspada Transfer Virus di Rest Area

Putri Anisa Yuliani
31/10/2020 12:40
Minggu Puncak Arus Balik, Waspada Transfer Virus di Rest Area
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta - Cikampek arah Jakarta di Karawang, Jawa Barat setelah libur panjang Idul Adha, Minggu (2/8)(ANTARA/Muhamad Ibnu Chazar)

Hari Minggu diprediksi menjadi puncak arus balik dari masyarakat yang pulang usai berlibur keluar kota atau mudik ke kampung halaman selama libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo pun mengingatkan agar masyarakat yang pulang kembali ke wilayah Jabodetabek untuk berangkat lebih awal. "Diprediksi itu 1 November, tapi kami mengimbau kepada warga itu jangan balik seluruhnya tanggal 1 November, di hari Minggu," kata Syafrin di Jakarta, Jumat (30/10).

Imbauan tersebut disampaikannya agar masyarakat tidak mengalami kemacetan panjang karena menumpuknya kendaraan yang balik ke Jakarta. Ia meminta masyarakat bisa pulang lebih awal.

Baca juga: Ini Langkah Pemprov DKI Tata Transportasi di Ibu Kota

"Karena itu tadi kami khawatirkan terjadi kepadatan di rest area pada tanggal 1 November nanti. Itu tentu yang tidak kami harapkan. Interaksi di rest area menjadi tempat transfer virus antarpemudik arus balik," kata Syafrin.

Sementara itu, ia juga mengimbau agar berbagai pihak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan covid-19.

Terutama di berbagai tempat yang menjadi tempat istirahat atau rest area di jalan-jalan tol. Kepadatan pengunjung di rest area dikhawatirkan akan terjadi karena diprediksi pengendara akan melakukan arus balik pada waktu yang sama.

"Arus balik yang harus diantisipasi di tengah covid ini bagaimana interaksi para warga yang balik ini tidak terjadi sehingga potensi penularan virus tidak terjadi. Yang harus diwaspadai bersama pada tempat-tempat istirahat atau rest area karena pertama, pengguna angkutan umum, pengguna kendaraan pribadi itu akan numplek di sana dan dalam kondisi kelelahan," jelasnya.

Pada masa tersebut, pengunjung berpotensi rawan terpapar terlebih dalam kondisi kelelahan dapat menurunkan imun tubuh.

"Jika prokes di rest area itu tidak dilaksanakan dengan baik maka potensi terjadinya penularan besar. Apalagi warga dalam kondisi kelelahan, ini kondisi yang paling disenangi oleh virus. Imun sedang turun karena kelelahan lalu banyak orang yang sedang berkumpul," terangnya.

Ia mengimbau agar pengelola rest area disiplin dan tegas pada para pengunjung dalam menerapkan prokes semisal menjaga jarak antrean antarpengunjung yang memesan makanan, makan di tempat, di tempat ibadah, sampai di fasilitas toilet umum.

"Prokes 3M diawasi secara ketat. Kalau perlu di beberapa tempat yang menjadi pusat perkumpulan seperti musala, toilet, itu ada petugas yang mengatur junlah maksimal orang yang boleh beraktivitas di dalam," terang Syafrin.

"Jadi terjaga. Demikian di mushala juga dilakukan pembatasan sehingga di tengah-tengah libur panjang arus balik potensi penularan bisa diminimalisir paling tidak kalau tak bisa dihindari karena pasti interaksi ada. Tapi dengan upaya bersama paling tidak kita minimalisasi dan tidak ada klaster libur panjang lagi di Jakarta. Kalau kapasitas rest area, begitu seluruhnya masuk yamg harua dijaga adalah interaksi masyarakat di dalam," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya