Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk memeriksa bangunan yang melanggar sempadan sungai.
Apalagi, muncul kasus banjir dan longsor di wilayah Jagakarsa, yang diduga akibat kelalaian pembangunan di sempadan sungai.
“Ini harus ada evaluasi dan cek lagi. Melihat bagaimana pengembang mematuhi atau tidak ketentuan yang ada. Semestinya, developer memperhatikan ketika mau membuat bangunan,” ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Nova Harivan Paloh saat dihubungi, Senin (12/10).
Baca juga: Kelalaian Diduga Penyebab Banjir di Jagakarsa
“Lalu pengecekan dari dinas yang mengeluarkan IMB. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan juga, karena kan di situ semua perizinannya,” imbuhnya.
Pihaknya pun segera melakukan pengecekan di wilayah Jagakarsa pada Rabu (14/10) mendatang. “Iya, kami Komisi D akan langsung inspeksi ke lokasi. Untuk melihat secara langsung,” pungkas Nova.
Selain itu, Nova mengingatkan pentingnya koordinasi antara Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tujuannya, membuat turap di sepadan sungai yang dekat permukiman warga. Mengingat pembangunan di sepadan sungai menjadi kewenangan dua institusi tersebut.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Pengendalian Banjir Jakarta Jalan Terus
“Bagaimana kolaborasi antara Dinas SDA dan Kementerian PUPR untuk mempercepat rumah-rumah yang ada di sekeliling pinggiran sungai, supaya tidak terjadi lagi longsoran. Untuk dibebaskan dan langsung diturap,” tuturnya.
Diketahui, terjadi tanah longsor di Perumahan Melati Residence, wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) malam. Longsor bukan hanya disebabkan hujan dengan intensitas lebat.
Petaka yang menewaskan seorang warga, diduga karena konstruksi dinding turap yang dibangun pengembang kurang kuat. Suku Dinas SDA Jakarta Selatan menilai ada kelalaian dari pihak pengembang. Pasalnya, penyempitan badan kali disebabkan pembangunan di sempadan sungai.(OL-11)
Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, Murni Luciana Naibaho mengungkapkan, ratusan tokoh masyarakat dari tiga kelurahan yang dikukuhkan sebagai agen perubahan.
Saat ini petugas sedang berupaya menangani banjir kiriman yang terjadi di 51 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan mengoperasikan sejumlah pompa air.
Narasi sejarah Jakarta selama ini terlalu menonjolkan peran lokal dan mengabaikan kontribusi daerah lain.
Kader Dasawisma telah bekerja secara nyata sebagai pasukan terdepan dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Justru Bandung, Jawa Barat, yang menempati posisi pertama sebagai kota termacet di dunia versi perusahaan teknologi geolokasi global.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta mengungkap selain Padel, lapangan atau lokasi olahraga lainnya juga telah dikenakan pajak 10%.
Banjir besar yang melanda Jakarta dua hari sebelumnya merupakan kejadian luar biasa akibat rob, curah hujan tinggi, serta banjir kiriman dari wilayah hulu.
Peningkatan genangan ini merupakan dampak gabungan dari curah hujan tinggi, pasang maksimum air laut, dan luapan sejumlah sungai utama.
Gelombang tinggi hingga 4 meter kembali terjadi di perairan selatan Jawa Tengah Selasa (8/7), air laut pasang (rob) di perairan utara juga kembali meningkat.
Jakarta menjadi wilayah yang perlu menjadi sasaran pengurangan intensitas curah hujan yang tinggi.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat lima desa terendam banjir dan 638 orang terdampak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved