Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PIHAK kepolisian menyebut dugaan sementara kematian lima anak buah kapal (ABK) KM Starindo Jaya Maju VI saat berlayar di perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Kamis (17/9), karena minuman keras oplosan. Kelima ABK itu ialah Muhammad Zulkarnain, 24, Putra Enggal Pradana, 18, Khairul Muttaqin, 23, Miftahul Huda, 21, dan Muhammad Son Haji, 27.
Kapolres Kepulauan Seribu AKB Morry Ermond mengatakan kelima ABK pada Kamis (3/9) atau dua pekan lalu menenggak minuman keras dan meninggal esok harinya. Mayat kelima ABK itu dibungkus dengan plastik dan disimpan dalam freezer kapal. “Keterangan awal dari nakhoda kelimanya meninggal dunia karena meminum miras oplosan,” kata Morry, kemarin.
Morry mengaku perlu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian lima ABK itu. Seluruh jenazah ABK juga telah dibawa ke Ru-
mah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menambahkan, nakhoda KM Starindo Jaya Maju VI mengambil inisiatif untuk menyimpan lima jasad ABK yang sebelumnya tewas seusai menenggak minuman keras. Dari keterangan yang dihimpun polisi, mayat kelima ABK disimpan di freezer sejak Kamis (3/9), saat kapal berada di laut lepas Samudra Hindia. (Faj/J-2)
Sasarannya ialah para guru, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Kelompok Sadar Wisata serta pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
BPD HIPMI Jaya bersama Calon Ketua Umum BPC Kepulauan Seribu, Johannes Kristianto Alves menyelenggarakan kegiatan 'JOIN Yang Berdampak' di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu selain karena potensi keindahan alam dan sejarah, juga karena adanya kemudahan transportasi.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu, pada Jumat (4/7).
DINAS Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta meniadakan layanan angkutan kapal menuju Kepulauan Seribu pada Selasa, 1 Juli 2025 karena terdapat risiko gelombang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved