Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan kembali kebijakan ganjil genap di beberapa ruas jalan ibu kota. Sistem tersebut sebelumnya ditiadakan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terkait covid-19.
Imbasnya, pengguna mobil yang sebelumnya leluasa melintas di jalanan Jakarta kini beralih menggunakan transportasi publik untuk beraktivitas. Hal itu tampak terjadi di Stasiun Bekasi, Jawa Barat.
Salah satu warga yang merasakan dampak dari kebijakan tersebut adalah Syaiful, 49. Warga Bekasi Utara itu mengaku terpaksa berangkat ke kantor lebih pagi karena harus menggunakan kereta rel listrik.
"Saya kan memang biasanya pakai kendaraan (mobil). Ya karena sudah ada ganjil genap, saya pakai transportasi publik," kata Syaiful saat ditemui di Stasiun Bekasi, Senin (3/8).
Syaiful tidak terlalu setuju dengan penerapan sistem ganjil genap di Jakarta. Apalagi, Jakarta masih memberlakukan PSBB masa transisi. Ia berharap Pemprov DKI dapat mengkaji ulang kebijakan tersebut.
"Seharusnya sih dikaji lagi ya, karena kan kita juga ini masih rawan dengan penularan covid-19. Ya harusnya mungkin ada kebijakan yang lain," ujar Syaiful.
Lebih lanjut, Syaiful yang bekerja di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat, meminta kebijakan ganjil genap diimbangi dengan kebijakan lain. Misalnya, PT Kereta Commuter Indonesia menambah armada pemberangkatan agar kepdatan di dalam gerbong dapat terurai.
Baca juga: Mulai Diterapkan Besok, Ingat Lagi Aturan Ganjil Genap
Keluhan lain juga datang dari Syarif Hidayat, 33. Ia menyebut penerapan kembali sistem ganjil genap di tengah pandemi covid-19 sebagai hal yang merepotkan. Warga Mustika Jaya, Bekasi Timur, tersebut harus memarkirkan mobil terlebih dahulu di Stasiun Bekasi sebelum berangkat ke kantornya menggunakan KRL.
"Yang biasanya udah bisa langsung ke tempat kerja, ini harus transit dulu. Kemudian sebenarnya kan kondisinya masih belum stabil terkait covid-nya, jadi seharusnya jangan diganjilgenapin dulu," papar Syarif.
Pria yang bekerja di bilangan Tomang, Jakarta Barat, harus mengatur ulang jam berangkatnya. Selain itu, ia juga mengeluhkan ongkos parkir mobil di Stasiun Bekasi yang tinggi.
"Secara jam berangkat nambah, jadi lebih pagi. Biasanya kan berangkat agak siang, sekarang harus lebih pagi. Ongkosnya juga jadi lebih tambah sih, karena parkirnya kan lumayan," tutur Syarif.
Tarif parkir mobil di Stasiun Bekasi Rp6 ribu untuk satu jam pertama. Untuk jam berikutnya, tarif parkir bertambah Rp3 ribu per jam. Untuk tarif maksimal parkir mobil adalah Rp20 ribu, sedangkan tarif inap Rp25 ribu. Sementara itu, apabila penumpang menghilangkan tiket parkir, maka didenda Rp25 ribu.
Dian, 26, salah satu pengguna rutin KRL dari Stasiun Bekasi setuju dengan adanya kebijakan ganjil genap. Namun, ia tidak memungkiri kebijakan tersebut akan membuat suasana di dalam rangkaian kereta lebih padat. Oleh sebab itu, Dian berharap agar kebijakan ganjil genap diterapkan secara parsial.
"Mungkin dibagi kali ya untuk jalan-jalan di Jakarta bisa nggak sih nggak semua? Jadi biar nggak terlalu padet kaya gini lagi dan mungkin ada beberapa yang bisa pakai kendaraan pribadi, bisa lebih safe," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, kondisi di Stasiun Bekasi pada Senin (3/8) pagi cukup kondusif. Kendati demikian, terjadi antrean calon penumpang yang mengular hingga ke area parkir sekira pukul 06.25 WIB. Namun, antrean tersebut dapat terurai dengan cepat.
Otoritas Stasiun Bekasi membuat garis penghalang di depan pintu masuk stasiun. Hal itu dilakukan untuk mengarahkan dan menertibkan antrean calon penumpang. Menurut salah satu petugas, hal tersebut hanya dilakukan setiap hari Senin.(OL-5)
Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan mengoperasikan 96 unit kereta rel listrik (KRL) baru.
Sepanjang tahun 2025 hingga 30 April ini, KAI Commuter juga sudah melayani total pengguna Commuter Line sebanyak 125.818.020 orang.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas layanan dan menghadirkan infrastruktur transportasi publik yang terintegrasi dan modern.
Sepekan beroperasi pada masa Angkutan Lebaran 2025, 21-27 Maret 2025, Commuter Line telah mengangkut 7.623.172 penumpang atau lebih tinggi 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
PT KAI Commuter resmi menerapkan GAPEKA 2025 sejak 1 Februari 2025. Berbagai perubahan signifikan dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan para pengguna.
Semakin cepatnya perjalanan commuter line ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved