Pak Menteri, Tolong Jamin Kuota Internet saat Belajar Daring

Insi Nantika Jelita
13/7/2020 17:45
Pak Menteri, Tolong Jamin Kuota Internet saat Belajar Daring
Guru memberikan materi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru secara daring di SMA Negeri 8 Jakarta, Senin (13/7).(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

Tim Advokasi Peduli Pendidikan Indonesia menerima aduan dari salah satu orang tua peserta didik SD di Tangerang Selatan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta menjamin akses dan kebutuhan kuota internet selama belajar jarak jauh.

"Pak Menteri (Nadiem Makarim) harus menjamin kelancaran telekomunikasi seperti kuota disaat PJJ (pendidikan jarak jauh). Itu harus segera direalisasikan dalam suatu kebijakan yang dapat mempermudah bagi semua pihak bagaimana pun caranya untuk Indonesia," ungkap Perwakilan Tim Advokasi Novli Harahap dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (13/7).

Baca juga: Jogja Masih Terapkan Belajar dari Rumah

Kebutuhan kuota internet, sebutnya, jadi prioritas saat pembelajaran daring ini. Novli mengatakan tidak dipungkiri belum semua wilayah memiliki akses internet serta seringkali akses internet di Indonesia tidak stabil.

Perwakilan lainya bernama Jarot Maryono menuturkan, aduan dari orang tua murid lainya ialah anaknya kesulitan masuk ke aplikasi daring yang diadakan oleh pihak sekolah.

"Ada orang tua peserta didik yang mengungkapkan kerisauan bagaimana kedepannya jika hari pertama komunikasi lewat aplikasi daring tidak lancar," kata Jarot.

"Seharusnya Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan memastikan terlebih dahulu atau minimal mengecek kesiapan semua sekolah dalam hal PJJ sudah bisa dilaksanakan atau belum" tambah Jarot.

Sementara itu, perwakilan orang tua bernama Anton yang anaknya baru masuk kelas 1 SD di Tangerang Selatan mengaku pihak sekolah kurang persiapan dalam memulai ajaran baru dan membutuhkan dukungan sistem belajar jarak jauh.

"Kurang banget persiapan mereka. Lalu, anak saya tuh butuh pendampingan juga karena mindset dia belajar sekolah ya digedung sekolah. Kalau di rumah tuh buat santai-santai. Yang paling penting juga gimana caranya ngebangun support system masing-masing anak," pungkas Anton. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya