Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PEMPROV DKI Jakarta terus menerima sampel swab untuk dites virus korona atau covid-19 dari beragai kalangan masyarakat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit COVID-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April dan membangun jejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa covid-19.
Baca juga: Bertambah 86 Orang, Positif Covid-19 di Jakarta Capai 6.316 Kasus
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati memaparkan, secara kumulatif pemeriksaan PCR telah dilakukan di DKI Jakarta, sampai dengan 21 Mei sebanyak 124.076 sampel.
"Pada 21 Mei, dilakukan tes PCR pada 2.313 orang, 1.029 di antara mereka dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 96 positif dan 933 negatif," tegasnya.
Sementara itu sampai hari ini, terdapat 6.316 kasus positif. Jumlah ini bertambah 86 kasus dari sebelumnya sebanyak 6.220 kasus. Sementara itu jumlah pasien covid-19 yang sembuh sebanyak 1.558 orang atau bertambah dari sebelumnya 1.536 orang.
Untuk jumlah pasien meninggal sebanyak 501 orang. Jumlah ini juga bertambah sebanyak 3 orang.
"Sebanyak 1.975 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.282 orang melakukan self isolation di rumah," paparnya.(X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved