Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
WISATA virtual akan kembali digelar oleh Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, pada Kamis (21/5) esok dengan penampilan Siamang.
"Pekan ini kita majukan jadwalnya, karena hari Minggu bertepatan dengan Idulfitri, maka kita alihkan di Kamis," kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Ragunan Ketut Wardanan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/5).
Sebelumnya, wisata virtual bersama satwa Ragunan digelar secara langsung (live) di Instagram @ragunanzoo pada pukul 10.00 WIB. Wisata virtual yang telah dimulai pada Minggu (10/5) menampilkan satwa mamalia yakni gajah Sumatra.
Lalu, wisata virtual kembali lagi pada Minggu (17/5) bersama satwa karnivora yakni harimau Sumatra bernama Hana dan Tino.
"Kita coba variatif untuk memilih satwa yang ditampilkan. Kemarin mamalia sudah, lalu satwa karnivora. Sekarang kita tampilkan primata," ujar Ketut.
Wisata virtual ini ditujukan untuk mengobati kerinduan masyarakat akan Kebun Binatang Ragunan yang sudah dua bulan lebih ditutup selama pandemi covid-19.
Baca juga: Ragunan Gelar Wisata Virtual Hana dan Tino Si Harimau Sumatera
Selain itu, wisata virtual ini diharapkan dapat menghibur masyarakat yang menjalankan aktivitas di rumah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bersama keluarga.
Menurut Ketut, wisata virtual ini mendapatkan respon positif dari masyarakat, terlihat dari jumlah penonton tayangan live di Instastory @ragunanzoo mencapai 5.000 penonton.
"Kita juga baca komentar-komentar warganet yang menyatakan kerinduannya kepada Ragunan," imbuhnya.
Proses penayangan
Wisata virtual ini akan memperlihatkan aktivitas sehari-hari penjaga satwa merawat hewan-hewan koleksi Kebun Binatang Ragunan.
Pada penayangan bersama harimau Sumatra Hana dan Tino, petugas memperlihatkan bagaimana berinteraksi dengan satwa seperti memberi makan, membersihkan kandang, serta mengajak satwa liar tersebut beraktivitas seperti bermain bola gantung.
Selama penayangan itu, petugas juga menjelaskan tentang harimau Sumatra seperti makanannya, habitatnya, kesehariannya, namanya, umurnya, dan proses kelahirannnya.
"Kita jelaskan dua sisi aktivitas satwa. Bagaimana (penjaga satwa) menjaga satwa, menjelaskan satwa, perilakunya, makanannya, umurnya, kehamilan," terang Ketut.
Penayangan wisata virtual ini hanya menggunakan ponsel pintar sehingga gambar yang direkam terbatas sesuai kapasitas kamera.
Menurut Ketut, pihaknya memiliki peralatan kamera profesional untuk pengambilan gambar. Hanya saja tidak didukung oleh akses internet yang memadai untuk mengambil gambar secara profesional menggunakan kamera pro.
"Karena untuk penayangan langsung menggunakan kamera membutuhkan jaringan internet fiberoptik, tidak tersedia di Ragunan, sehingga kita hanya menggunakan iPhone saja," tuturnya.
Saat ini Kebun Binatang Ragunan memiliki koleksi satwa mencapai 2.800 ekor lebih, mulai dari satwa berukuran kecil, sedang hingga besar seperti gajah, harimau dan jerapah.
Selama pandemi, layanan wisata Ragunan ditutup oleh Pemerintah DKI Jakarta terhitung mulai 14 Maret 2020 hingga kini. Selama ditutup, satwa-satwa koleksi Ragunan tetap dirawat dan periksa kondisi kesehatannya setiap saat, serta dipenuhi kebutuhan pakannya.(OL-5)
BSD City akan segera memiliki destinasi wisata terbaru berupa taman satwa modern bernama BSD Secret Zoo, hasil kerja sama antara Sinar Mas Land dan Jatim Park Group.
Dua paus orca, Wikie dan Keijo, masih terlantar di Marineland Antibes, Prancis, setelah kebun binatang laut itu ditutup pada Januari akibat larangan penggunaan orca dalam pertunjukan.
Sebelas ekor katak Darwin jantan dari Parque Tantauco, Cile, berhasil berkembang biak di Kebun Binatang London.
Indonesia memiliki beragam kebun binatang yang tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga berperan penting dalam konservasi dan edukasi.
Bagi Anda yang tertarik mengunjungi Ragunan, jangan lupa untuk siapkan kartu JakCard karena saat ini untuk sistem offline Ragunan hanya menerima pembayaran melalu kartu JakCard.
Moo Deng, seekor kuda nil kerdil berusia dua bulan, telah menjadi fenomena media sosial dan menarik ribuan pengunjung ke Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow di Thailand.
GOOGLE merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) SpeciesNet. Ini model AI yang mampu mengidentifikasi satwa liar dengan menganalisis foto dari kamera jebak.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Dia mengatakan bahwa dirinya berharap nantinya dapat membuat gerakan mencintai satwa Indonesia.
Dia menilai sikap mencintai hewan yang dimiliki Presiden Prabowo ini menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini lantaran kehadiran hewan atau satwa merupakan bagian dari ekosistem.
Menhut Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "hewan" dan "satwa" sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved