Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PEMPROV DKI Jakarta melanjutkan pelaksanaan rapid test virus korona atau covid-19. Warga di enam wilayah serta petugas medis di Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) ikut menjalani rapid test.
"Total 76.947 orang telah menjalani rapid test dengan persentase positif covid-19 sebesar 4%, dengan rincian 2.954 orang dinyatakan positif covid-19 dan 73.993 orang dinyatakan negatif," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangan resminya, Rabu (29/4).
Baca juga: Anak Buah Anies Tutup 116 Perusahaan Pelanggar PSBB di Jakarta
Sebanyak 412 orang dinyatakan telah sembuh dari total 4.033 orang kasus positif. Jumlah ini meningkat dari 341 orang pasien yang sembuh dari covid-19.
Kemudian, jumlah pasien meninggal sebanyak 381 orang. "2.002 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 1.238 orang melakukan self isolation di rumah. Dan sebanyak 1.636 orang menunggu hasil laboratorium," paparnya.
Baca juga: Kantongi Izin Kemenperin, 125 Perusahaan di DKI Abai Aturan PSBB
Sedangkan, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.220 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 8.073 orang dengan rincian 7.852 sudah selesai dipantau dan 221 masih dipantau. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.551 orang dengan rincian 4.582 sudah pulang dari perawatan dan 969 masih dirawat
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak covid-19. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.
Pemprov DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi covid-19. Sampai 28 April, terdapat total 122 kolaborator yang telah berpartisipasi, yang berasal dari Lembaga Usaha, LSM/OMS, Badan PBB, Universitas, Kementerian dan setingkat Kementerian, dan perorangan.(X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved