Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
JUMLAH pasien yang berhasil sembuh dari virus korona atau covid-19 di Jakarta terus bertambah. Jika pada Kamis (23/4) jumlah pasien sembuh berjumlah 292 orang, pada hari ini jumlah pasien sembuh meningkat menjadi 327 orang.
Hal ini diketahui berdasarkan paparan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia pada konferensi pers yang berlangsung hari ini.
Baca juga: Rapid Test 70.828 Warga Jakarta, 4% Positif
"Sebanyak 327 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 3.605 orang kasus positif, dan jumlah pasien meninggal sebanyak 331 orang," kata Dwi.
Sebanyak 1.988 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 959 orang melakukan self isolation di rumah. Lalu sebanyak 949 orang menunggu hasil laboratorium.
Baca juga: Perbaiki Tata Kelola Hutan, Menteri LHK Keluarkan SK
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 5.884 orang dengan rincian 5.712 sudah selesai dipantau dan 172 masih dipantau. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.248 orang dengan rincian 4.388 sudah pulang dari perawatan dan 860 masih dirawat.
Pemprov DKI Jakarta berencana memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dijadwalkan berakhir besok. Telah dimulai pada 10 April, PSBB tahap ini dirasa kurang efektif karena jumlah pasien covid-19 terus bertambah.(X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved