Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Dorong Peran Aparatur Negara Tahan Laju Mudik

Insi nantika jelita
18/4/2020 19:56
Dorong Peran Aparatur Negara Tahan Laju Mudik
Ilustrasi(MI/ANDRI WIDIYANTO)

Tidak ada larangan soal mudik harus menjadi kendala tersendiri bagi pemerintah untuk menekan penularan Covid-19. Pengamat sosial, Devie Rahmawati menegaskan peran aparat negara yang strategis menjadi penting guna menahan laju mudik.

"Peran aparat negara sekarang sangat strategis dalam mudik. Misalnya keterlibatan RT di masing-masing daerah. Mereka menjadi gerbang pertama akses ke dalam dan ke luar sebuah lingkungan," kata Devie kepada Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (18/4).

Devie mengutarakan sebenarnya masyarakat yang nekat mudik dalam kondisi Covid-19, terbagi atas dua karakteristik. Pertama ialah pemudik survival yang menyadari bahwa mereka sudah tidak berdaya di kota.

Di desa, kata Devie, mereka merasa yakin bahwa mereka masih berpeluang bertahan hidup karena memiliki sanak saudara dan kerabat yang pasti siap menerima dan menyokong.

"Ditambah ada 'bantuan' solidaritas dari kerabat, dimana karakteristik masyarakat desa yang sangat guyub. Bila ada tetangga kekurangan beras/gula/ garam, bisa dengan mudah dibantu," jelasnya.

Biaya hidup di desa juga yang tidak setinggi di kota, menjadi masyarakat untuk nekat pulang kampung.

Karateristik kedua, ungkap Devie, ialah adalah pemudik kultural. Mereka memilih untuk mudik karena tidak sanggup membayangkan melewati hari raya tanpa kerabat.

"Kepulangan ke kampung merupakan tradisi yang penting secara individual dan psikologi sosial," terang Devie.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan sikap pemerintah pusat terkait mudik di masa pandemi covid-19 sudah jelas. Aturan yang ditekankan adalah pembatasan, bukan pelarangan.

Kendati hanya dengan pembatasan yang disiplin, Donny menyebut, kebijakan tersebut akan mampu menekan jumlah pemudik pada tahun ini. (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya