Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PENERAPAN pembatasan sosial berskala besar belum mampu menahan laju kasus positif korona di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Hari ini empat orang terkonfirmasi positif korona, yakni laki-laki 6 tahun asal Cibinong, perempuan 20 tahun asal Gunung Putri, perempuan 46 tahun asal Leuwisadeng, dan laki-laki 43 tahuh asal Gunung Sindur," kata Bupati Bogor Ade Yasin di Bogor, Jumat.
Pada penerapan PSBB hari kedua pun Pemkab Bogor mencatat ada dua kasus positif. Kemudian, pada hari pertama PSBB, ada sebanyak lima kasus positif korona di Kabupaten Bogor.
Kondisi tersebut tidak jauh beda dengan sebelum penerapan PSBB di Kabupaten Bogor, seperti pada tanggal 14 April 2020 atau sehari sebelum penerapan PSBB jumlah pasien positif korona di Kabupaten Bogor bertambah tujuh pasien, kemudian pada 13 April 2020 bertambah dua pasien.
Sementara itu hingga Jumat (17/4) malam, Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah positif terinfeksi covid-19 di daerah itu sebanyak 56 pasien.
"Total ada 56 kasus positif COVID-19, empat di antaranya sudah sembuh, dan lima meninggal dunia," ujarnya.
Di samping itu Pemkab Bogor juga mencatat ada 1.052 orang dalam pemantauan (ODP), 576 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 656 pasien dalam pengawasan (PDP), 204 di antaranya sudah selesai diawasi.
Ia mengatakan, dari 204 PDP yang sudah selesai diawasi, ada sebanyak 15 pasien yang meninggal sebelum dinyatakan positif ataupun negatif korona melalui hasil pemeriksaan swab.
Pada periode yang sama Pemkab Bogor mencatat ada 16 kecamatan di Kabupaten Bogor yang masuk dalam zona merah korona, sesuai domisili masing-masing pasien.
Dari 16 kecamatan, Cibinong merupakan wilayah dengan pasien terbanyak, yakni 12 orang, selanjutnya Gunung Putri sembilan orang.
Kemudian Kecamatan Bojonggede tujuh orang, Cileungsi enam orang, Ciampea tiga orang, Tajur Halang, Kemang, Citeureup dan Babakan Madang masing-masing dua orang, serta Parung Panjang, Ciseeng, Ciomas, Ciawi, Jonggol, Leuwisadeng, dan Gunung Sindur masing-masing satu orang. (OL-8).
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved