Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PEMPROV DKI Jakarta melanjutkan rapid test atau tes cepat covid-19. Hingga hari ini sudah 47.588 orang menjalani rapid test virus korona. Persentase orang yang dinyatakan positif covid-19 sebesar 3,8%.
Baca juga: Ribuan Personel Gabungan Jaga Check Point di Bekasi, Depok, Bogor
"Sebanyak 47.588 orang telah menjalani rapid test. Dengan persentase positif covid-19 sebesar 3,8%," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Pemprov DKI, Jumat (17/4).
Baca juga: Ngeyel, Ribuan Warga di Jakarta Bepergian tidak Gunakan Masker
Sebanyak 3,8% atau 1.791 orang dinyatakan positif covid-19 dan 45.797 orang dinyatakan negatif.
Rapid test digelar di enam wilayah administrasi di Jakarta. Ani mengatakan, per hari ini di Jakarta tercatat ada sebanyak 2.819 orang dinyatakan positif covid-19 dengan 248 meninggal dunia.
"Pada 17 April 2020, terdapat 204 orang yang dinyatakan telah sembuh dari total 2.819 orang kasus positif," kata Ani.(X-15)
Presiden Joko Widodo mengaku bingung dengan banyaknya istilah dalam penangan covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar hingga Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Demi membantu UMKM untuk bangkit kembali, influencer Bernard Huang membuat gerakan yang diberi nama PSBB atau Peduli Sesama Bareng Bernard dii Kota Batam.
Kebijakan itu juga harus disertai penegakan hukum yang tidak tebang pilih, penindakan tegas kepada para penyebar hoaks, dan jaminan sosial bagi warga terdampak.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.155 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.934 positif dan 13.221 negatif.
Untuk menertibkan masyarakat, tidak cukup hanya dengan imbauan. Namun harus dibarengi juga dengan kebijakan yang tegas dalam membatasi kegiatan dan pergerakan masyarakat di lapangan.
Epidemiolog UI dr.Iwan Ariawan,MSPH, mengungkapkan, untuk menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia, sebenarnya dibutuhkan PSBB seperti tahun 2020 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved