Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Efek PSBB, Timbunan Sampah Harian di Jakarta Ikut Berkurang

Insi Nantika Jelita
15/4/2020 19:56
Efek PSBB, Timbunan Sampah Harian di Jakarta Ikut Berkurang
Petugas mengoperasikan alat berat di tempat pembuangan sementara (TPS)Kalibata, Jakarta(Antara/Dhemas Reviyanto)

PENERAPAN Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta ikut menurunkan volume sampah di Ibu Kota. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, mengungkapkan terjadi penurunan tonase atau berat sampah secara bertahap selama sebulan belakangan.

Tonase sampah sebelum diterapkan PSBB pada 1-15 Maret, rata-rata beratnya adalah 9.346 ton per hari. Kemudian pada 16 Maret -9 April tonase sampah turun menjadi 8.485 ton per hari.

"Ada penurunan tonase sampah lagi dari 10 - 14 April, rata-rata beratnya 7.686 ton per hari," kata Andono saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (15/4).

Menurut Andono, penurunan aktifitas masyarakat berdampak juga terhadap berkurangnya timbunan sampah. Seperti pembatasan saat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang terutama dari sumber komersial, seperti dari hotel, mall, restoran, perkantoran, dan tempat wisata.

Andono juga mengimbau agar masyarakat lebih giat lagi melakukan pengurangan sampah, terlebih dengan kondisi seperti sekarang ini di mana sebagian besar warga beraktifitas di rumah.

Baca juga : Pasien Covid-19 Jakarrta Tembus 2.447, 164 Sembuh

“Kita dapat menerapkan strategi pengurangan sampah. Program tersebut menekankan aktifitas untuk kurangi dan pilah sampah yang dilakukan oleh masyarakat sebagai penghasil sampah," tutur Andono.

Adapun strategi pengurangan sampah yang perlu dilakukan oleh masyarakat tersebut, papar Andono, seperti warga harus tahu dan sadar apa yang mau dikonsumsi sejak dalam pikiran. Jika itu menghasilkan sampah, bisa tidak lagi dipilih..

Andono mencontohkan, setiap akan keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga, kita harus membawa Kantong Belanja Ramah Lingkungan (KBRL).

"Juga memakai masker kain yang dapat dipakai ulang dengan mencucinya. Barang tidak buru-buru dibuang ke tempat sampah, misalnya dengan mengambil makanan tidak berlebihan sehingga berpotensi menjadi sampah," tandas Andono. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya